BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pakaian adalah salah satu kebutuhan penting atau
pokok manusia selain papan dan pangan
juga penunjang penampilan untuk menutup bagian-bagian tubuh manusia.
Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang memakainya.
Perkembangan teknologi yang serba canggih
mampu menghasilkan suatu produk yang beraneka ragam yang digunakan untuk
kebutuhan hidup manusia. Begitu pula
gaya hidup yang dianut oleh manusia pada saat ini sudah terlalu banyak.
Dari tingkat bawah sampai atas manusia memiliki gaya hidup dalam berpakaian
yang berbeda-beda seiring dengan kemauan, kemampuan, kebutuhan, status social,
daya beli, dll.
Dari
hal diatas maka produsen dituntut agar bisa memahami kebutuhan manusia yang
memiliki gaya hidup bermacam-macam. Agar produsen bisa membuat dan menyesuaikan
produk pakaian yang dikeluarkan agar tepat sasaran maka wajib untuk
memperhatikan hal tersebut.
B.
Rumusan masalah
Dari latar belakang
dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apakah pengertian dari Pakaian ?
2.
Apa sajakah fungsi, jenis, dan bahan
Pakaian?
3.
Bagaimanakah pemilihan pakaian ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui apa yang dimaksud Pakaian
2.
Mengetahui apa saja fungsi, jenis, bahan
dari Pakaian
3.
Mengetahui seperti apa pemilihan dalam
Berpakaian
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pakaian
Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia yang terbuat dari
bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup tubuh. Manusia
membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutupi dirinya.
Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia,
pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan
seseorang yang memakainya. Perkembangan jenis-jenis pakaian tergantung dari
pada adat istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas
masing-masing.
Pakaian juga meningkatkan keamanan selama kegiatan
berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memeberikan penghalang antara
kulit dan lingkungan. Pakaian juga memberikan penghalang higenis, menjaga
toksin dari bahan dan membatasi penularan kuman.
Sedangkan makna dari pakaian adalah barang apa yang
dipakai atau dikenakan, seperti baju, celana, rok, dan lain sebagainya. Seperti
pakaian dinas berarti baju yang dikenakan untuk dinas, pakaian hamil berarti
yang dikenakan wanita hamil, pakaian adat berarti pakaian khas resmi suatu
daerah. Kata pakaian bersinonim dengan kata busana.
Namun kata pakaian mempunyai konotasi lebih umum daripada busana. Busana
seringkali dipakai untuk baju yang tampak dari luar saja.
Secara garis besar
busana juga meliputi:
a.
Busana mutlak yaitu busana yang
tergolong busana pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain,
termasuk pakaian dalam seperti singlet, bra, celana dalam dan lain sebagainya.
b.
Milineris yaitu pelengkap busana yang
sifatnya melengkapi busana mutlak, serta mempunyai nilai guna disamping juga
untuk keindahan seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang,
scraf, shawl, jam tangan dan lain-lain.
c.
Aksesoris yaitu pelengkap busana yang
sifatnya hanya untuk menambah keindahan sipemakai seperti cincin, kalung,
leontin, bross dan lain sebagainya.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa busana tidak hanya
terbatas pada pakaian seperti rok, blus atau celana saja, tetapi merupakan
kesatuan dari keseluruhan yang kita pakai mulai dari kepala sampai ke ujung
kaki, baik yang sifatnya pokok maupun sebagai pelengkap yang bernilai guna atau
untuk perhiasan. Pemahaman hal di atas sangat penting sekali bagi seseorang
yang akan berkecimpung di bidang tata busana.
Pemakaian
istilah busana dalam bahasa inggris sangat beragam, tergantung pada konteks yang dikemukakan,
seperti:
1)
Fashion lebih difokuskan pada mode yang
umumnya ditampilkanseperti istilah-istilah mode yang sering digemari masyarakat
yaitu in fashion, mode yang dipamerkan atau diperagakan disebut fashion show,
sedangkan pencipta mode dikatakan fashion designer, dan buku mode disebut
fashion book.
2)
Costume istilah ini berkaitan dengan
jenis busana seperti busana nasional yaitu national costume, busana muslim
disebut moslem costume, busana daerah disebut traditional costume.
3)
Clothing dapat diartikan sandang yaitu
busana yang berkaitan dengan kondisi atau situasi seperti busana untuk musim
dingin disebut winter clothing, busana musim panas yaitu summer clothing dan
busana untuk musim semi disebut spring cloth.
4)
Dress dapat diartikan gaun, rok, blus
yaitu busana yang menunjukkan kesempatan tertentu, misalnya busana untuk
kesempatan resmi disebut dress suit, busana seragam dikatakan dress uniform dan
busana untuk pesta disebut dress party. Dress juga menunjukkan model pakaian
tertentu seperti long dress, sack dress, dan malaysian dress.
5)
Wear, istilah ini dipakai untuk
menunjukkan jenis busana itu sendiri, contoh busana anak disebut childrens
wear, busana pria disebut men’s wear dan busana wanita disebut women’s wear.
B.
Fungsi Pakaian
Pakaian
dapat didefinisikan sebagai segala
sesuatu yang dipakai oleh seseorang mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Selain mencerminkan kepribadian dan status sosial pemakainya. Pakaian tersebut biasanya juga sering dipakai untuk
menyampaikan pesan atau image kepada orang yang melihat.
Ditinjau dari beberapa aspek antara lain
aspek biologis, psikologis, dan sosial.
Fungsi busana ditinjau
dari aspek biologis antara lain:
·
Untuk melindungi tubuh dari cuaca yang
kurang bersahabat.
·
Untuk melindungi tubuh dari debu dan
panas matahari.
·
Untuk melindungi tubuh dari gigitan
serangga.
·
Untuk melindungi tubuh dari benda-benda
lain yang membahayakan kulit.
·
Untuk menutupi atau menyamarkan bentuk
tubuh yang kurang ideal.
Dari sisi psikologis busana memiliki peran yang sangat
penting yakni untuk menambah keyakinan dan percaya diri yang tinggi terhadap
pemakainya. Dengan memakai busana yang nyaman seseorang pasti akan lebih
leluasa dalam melakukan segala aktifitasnya.
Dilihat dari
aspek sosial yang mencakup norma kesopanan, norma agama, norma adat, dan norma
hukum, busana berfungsi:
·
Untuk menutupi aurat atau memenuhi
syarat kesusilaan.
·
Untuk menggambarkan adat atau budaya
suatu daerah.
·
Sebagai media informasi bagi suatu
instansi atau lembaga.
·
Sebagai media komunikasi non verbal
busana berfungsi untuk menyampaikan misi atau pesan kepada oranglain, baik itu
terkait dengan usia, jenis kelamin, profesi dan sebgainya
C.
Jenis-jenis Pakaian
1.
Pakaian Kerja
Pakaian
kerja adalah pakainan resmi untuk egiatan kerja dan biasanya pakain ini adalah
pakainan resmi dan bahan biasanya agak tebal seperti jas kantor atau kemeja
dsb.
Contoh
gambar pakaian kerja:
2.
Pakaian Tidur
Pakaian
ini bahan bakunya biasanya lembut dan halus dan bersipat longgar saat dipakai.
Contoh
gambar pakaian tidur:
3.
Pakaian Sehari - hari
Pakaian
sehari - hari adalah busana yang di
pakai dalam kegiatan keseharian, yang pakaian nya bersifat santai , tidak
terlalu glamor.
Contoh
gambar pakaian sehari-hari:
4.
Pakaian Muslim
Pakaian
ini khusus di pakain untuk orang islam yang bila untuk wanita ada kewajiban
atau syarat tertentudalam desainnya yaitu harus menutup aurat artinya hanya
bagian tangan dan kaki ,tangan serta wajah yang terlihat saja.
Contoh
gambar pakaian muslim:
5.
Pakaian anak
Pakaian
ini sesuai namanya khusus untuk anak- anak ukuranya di sesuaikan dengan usia si
anak tersebut.
Contoh
gambar pakaian anak:
D. Bahan Pakaian/ Busana
Ada beberapa
jenis kain atau bahan pakaian yang konvensional, diantaranya adalah sebagai
berikut:
a.
Katun
Katun
terbuat dari 100% serat kapas alami, memiliki tekstur yang halus, adem, dan
mudah menyerap keringat. Kain jenis ini paling cocok dipakai pada daerah yang
mempunyai iklim tropis.
b.
Polyester
Polyester
bisa dikatakan sebagai katun dengan kualitas rendah yang dibuat dari serat
sintetis atau serat buatan. Namun, bahan jenis ini tidak sedingin katun,
biasanya lebih keras atau kaku. Polyester mudah kusut dan mudah luntur untuk
yang berwarna ketika dicuci.
c.
Fleece
Fleece
hampir menyerupai benang wol, atau biasa dikenal sebagai imitation wool.
Kemampuan breathability kain fleece cukup baik sehingga memungkinkan terjadinya
sirkulasi udara pada saat digunakan, itulah mengapa kain fleece tetap terasa
ringan walaupun dipakai saat berkeringat.
d.
Spandex
Spandex
merupakan jenis kain yang terbuat dari serat sintesis polymer yang diciptakan
untuk menggantikan karet. Oleh karena itu jenis kain ini memiliki elastisitas
yang baik seperti karet. Bahan ini tergolong kuat, sangat umum digunakan
sebagai bahan pakaian dan memiliki pori-pori yang mampu menyerap keringat.
e.
TC (Teteron Cotton)
Kain
jenis TC merupakan jenis kain yang terbuat dari kombinasi 35% katun dan 65%
polyester. TC kurang bisa menyerap keringat, sehingga tidak direkomendasikan
untuk memakai pakain dengan kain jenis TC pada saat suhu panas.
f.
Sifon
Sifon
merupakan jenis kain yang sangat tipis, ringan, dan juga transparan. Terbuat
dari perpaduan bahan sutra, katun, nilon, polyester atau rayon. Bahan jenis ini
tidak menyerap keringat, sangat cocok digunakan untuk gaun malam dan pakaian
formal.
g.
Rajut
Kain
rajut terbuat dari proses merajut benang menjadi kain dan merupakan jenis kain
yang mempunyai elastisitas yang cukup tinggi karena jeratan-jeratan (loop) pada
kain tersebut. Bahan ini sangat cocok digunakan pada musim dingin, karena tidak
dapat menyerap keringat.
h.
Drill
Drill
adalah jenis kain yang terbuat dari kombinasi katun dan polyester. Jenis kain
ini merupakan kain yang dipintal dengan serat berbentuk miring atau diagonal
dan memiliki jalinan benang yang kuat.
i.
Sutra
Kain
sutra terbuat dari kepompong ulat sutra yang memiliki tekstur sangat lembut,
halus, dan tidak licin. Kain jenis ini sangat nyaman digunakan karena dapat
menyerap keringat. Daya tarik sutra karena mempunyai rupa berkilauan yang
berasal dari struktur seperti prisma segitiga dalam serat sutra, sehingga sutra
dapatmembiaskan cahaya dari berbagai sudut.
E. Pemilihan Pakaian /Busana
Dalam berbusana kita perlu menyesuaikan busana
dengan bentuk tubuh, warna kulit, kepribadian, jenis kelamin dan lain
sebagainya. Kesalahan dalam memilih busana akan berakibat fatal bagi sipemakai,
karena busana yang semula diharapkan dapat mempercantik diri dan dapat menutupi
kekurangan tidak terwujud, bahkan kadang-kadang kekurangan tersebut terlihat
semakin menonjol.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas,
dalam memilih busana ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, baik faktor
individu maupun faktor lingkungan. Adapun yang menyangkut faktor individu
seperti : bentuk tubuh, umur, warna kulit, jenis kelamin dan kepribadian.
Sedangkan yang menyangkut faktor lingkungan adalah : waktu, kesempatan dan
perkembangan mode. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut :
1)
Faktor individu
Jika kita perhatikan secara teliti, khususnya
tentang busana yang dipakai oleh masing-masing individu dapat disimpulkan bahwa
setiap manusia mengenakan pakaian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Perbedaan ini tidak hanya terdapat pada model pakaian saja, tetapi juga
terdapat perbedaan dalam pemilihan bahan busana seperti perbedaan warna, motif,
tekstur dan lain-lain sebagainya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
perbedaan tersebut antara lain:
a. Bentuk tubuh
Bentuk tubuh manusia tidaklah sama satu dengan
lainnya, setiap manusia mengalami irama pertumbuhan yang berbeda-beda, ada yang
gemuk pendek, kurus tinggi, gemuk tinggi dan kurus pendek. Maka dari itu,
sewajarnyalah kita di dalam membuat atau memilih busana harus mengenali terlebih
dahulu bentuk tubuh masing-masing. Karena tidak semua busana dapat dipakai oleh
semua orang
Bentuk tubuh yang tidak ideal, masing-masing
memiliki kelemahan atau kelainan. Kelemahan-kelemahan ini dapat disembunyikan
dengan memilih desain pakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh masing-masing,
setiap kekurangan tersebut dapat ditutupi dengan busana yang dipakai.
Untuk seseorang yang bertubuh gemuk pilihlah desain
yang memberi kesan melangsingkan, dan yang bertubuh kurus memilih desain yang
memberikan kesan menggemukkan. Desain busana untuk seseorang yang bidang
bahunya sempit pilihlah desain yang memberikan kesan melebarkan, untuk
seseorang yang memiliki buah dada terlalu kecil atau terlalu besar, semua ini perlu
mendapat perhatian yang serius sebelum membuat busana agar busana yang serasi
dengan bentuk tubuh dapat diwujudkan.
b. Umur
Umur seseorang sangat menentukan dalam pemilihan
busana, karena tidak seluruh busana cocok untuk semua umur. Perbedaan tersebut
tidak saja terletak pada model, tetapi juga pada bahan busana, warna, serta
corak bahan. Busana anak-anak jauh sekali bedanya dengan busana remaja dan
busana orang dewasa. Untuk itu di dalam pemilihan busana yang serasi usia
pemakai merupakan kriteria yang tidak dapat diabaikan.
c. Warna Kulit
Warna kulit adalah suatu hal yang harus
dipertimbangkan dalam memilih busana. Walaupun warna kulit orang Indonesia
disebut sawo matang, namun selalu ada perbedaan antara satu dengan yang
lainnya. Maka, hal ini hendaknya mendapat perhatian supaya busana yang dipakai
betul-betul sesuai dengan sipemakai.
d. Kepribadian
Kepribadian merupakan suatu hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih busana. Ada beberapa tipe kepribadian yang sangat
mempengaruhi dalam pemilihan busana tersebut, antara lain :
1) Tipe Feminim
Orang yang bertipe feminim memiliki sifat, lemah
lembut, pemalu, suka menjauhkan diri dari perhatian umum, perasaannya halus.
Untuk orang yang bertipe feminim ini sangat cocok desain busana yang memakai
garis lengkung, seperti; rok pias, rok kembang dan lain-lain. Warna busana yang
cocok adalah warna yang telah dicampur dengan warna abu-abu. Tekstur yang cocok
untuk tipe feminim ialah tekstur yang lembut, halus dan ringan. Motif yang
dipakai sebaiknya motif yang kecil-kecil.
2) Tipe Maskulin
Tipe maskulin adalah orang yang memiliki sifat
terbuka, agresif, tenang, dan percaya diri. Untuk orang yang bertipe ini desain
busana yang cocok adalah model yang tidak terlalu banyak variasi dan memakai
garis yang tegas; seperti : memakai kerah minamora, kerah kemeja dan lain-lain.
Warna-warna cerah sangat cocok untuk kepribadian maskulin. Tekstur sebaiknya
dipilih yang tebal, berat dan bermotif. Motif geometris lebih cocok dipakai
dari pada motif bunga-bunga.
3) Tipe Intermediet
Tipe intermediet, umumnya mempunyai kepribadian
diantara kedua tipe di atas. Desain busana yang cocok untuk orang yang bertipe intermediet
adalah model yang memakai garis vertikal, garis horizontal dan garis diagonal.
Pemilihan warna busana untuk orang yang berkepribadian seperti ini sebaiknya
disesuaikan dengan warna kulit. Apabila warna kulitnya cerah, pilihlah warna
panas. Untuk orang yang tenang hindari warna yang kontras dan sebaiknya memilih
warna warna dingin. Hindari memakai tekstur yang mengkilat dan tekstur yang
terlalu halus.
2)
Faktor Lingkungan
Dalam memilih busana, perlu dipertimbangkan
keserasian dengan lingkungan, baik lingkungan masyarakat tempat tinggal, maupun
lingkungan tempat bekerja. Faktor lingkungan ini sangat besar sekali
pengaruhnya dengan kehidupan kita sehari-hari maka dari itu untuk menciptakan
busana yang serasi banyak faktor yang harus diperhatikan, tetapi keserasian
berbusana yang berkaitan dengan lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Waktu
Berbusana mengingat waktu berarti memperhitungkan
pengaruh sinar matahari. Keadaan pada waktu-waktu tertentu membawakan suasana
yang berbeda-beda. Di pagi hari udara sejuk suasana tenang, di siang hari udara
panas suasana sibuk, di malam hari udara dingin suasana tenang. Suasana inilah
yang mungkin harus dijadikan dasar pertimbangan dalam pemilihan busana.
Misalnya busana untuk siang hari, warna-warna yang panas atau menyolok haruslah
dihindari, agar tidak mengganggu orang yang melihatnya.
Setiap individu tidak hanya dapat memiliki satu atau
dua jenis busana saja, tetapi harus disesuaikan dengan aktifitas masing-masing.
Semakin banyak kegiatan seseorang, maka beraneka ragam pulalah busana yang
dibutuhkan, karena keadaan pada waktu tertentu membawakan suasana yang
berbeda-beda sesuai dengan waktu dan kesempatan masing-masing, baik di rumah,
dikantor, disekolah, dilapangan olah raga, berpesta dan lain sebagainya
b. Kesempatan
Berbusana menurut kesempatan berarti kita harus
menyesuaikan busana yang dipakai dengan tempat ke mana busana tersebut akan
kita bawa, karena setiap kesempatan menuntut jenis busana yang berbeda, baik
dari segi desain, bahan maupun warna dari busana tersebut.
Berikut ini dapat kita lihat pengelompokan busana
menurut kesempatan antara lain :
Ø Busana
Sekolah
Ø Busana
Kuliah
Ø Busana
Pesta
Ø Busana
Kerja
Ø Busana
Olahraga
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia yang terbuat
dari bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup tubuh. Adapun istilah
busana dalam bahasa inggris seperti Fashion, Costume, Clothing, Dress, Wear dan
beberapa jenis pakaian seperti Jenis Pakaian kerja, Pakaian tidur, Pakaian
sehari-hari, Pakaian muslim dan Pakaian anak.
Dalam berbusana kita perlu menyesuaikan busana
dengan bentuk tubuh, warna kulit, kepribadian, jenis kelamin dan lain
sebagainya. Kesalahan dalam memilih busana akan berakibat fatal bagi sipemakai,
karena busana yang semula diharapkan dapat mempercantik diri dan dapat menutupi
kekurangan tidak terwujud, bahkan kadang-kadang kekurangan tersebut terlihat
semakin menonjol.
B.
Saran
Sebaiknya dalam berbusana itu harus memperhatikan
tatanan yang berlaku. Dan sebagai mahasiswa hendaknya menggunakan busana yang
sopan dan tidak mengikuti busana yang kebarat-baratan.
DAFTAR
PUSTAKA
Faridawati, Andi. 2012. Buku
Ajar Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar