Rabu, 04 September 2019

PAKAIAN


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pakaian adalah salah satu kebutuhan penting atau pokok manusia selain papan dan pangan  juga penunjang penampilan untuk menutup bagian-bagian tubuh manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang memakainya.
       Perkembangan teknologi yang serba canggih mampu menghasilkan suatu produk yang beraneka ragam yang digunakan untuk kebutuhan hidup manusia. Begitu pula  gaya hidup yang dianut oleh manusia pada saat ini sudah terlalu banyak. Dari tingkat bawah sampai atas manusia memiliki gaya hidup dalam berpakaian yang berbeda-beda seiring dengan kemauan, kemampuan, kebutuhan, status social, daya beli, dll.
            Dari hal diatas maka produsen dituntut agar bisa memahami kebutuhan manusia yang memiliki gaya hidup bermacam-macam. Agar produsen bisa membuat dan menyesuaikan produk pakaian yang dikeluarkan agar tepat sasaran maka wajib untuk memperhatikan hal tersebut.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah pengertian dari Pakaian ?
2.      Apa sajakah fungsi, jenis, dan bahan Pakaian?
3.      Bagaimanakah pemilihan pakaian ?
C.  Tujuan
1.      Mengetahui apa yang dimaksud Pakaian
2.      Mengetahui apa saja fungsi, jenis, bahan dari Pakaian
3.      Mengetahui seperti apa pemilihan dalam Berpakaian






BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pakaian
Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia yang terbuat dari bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup tubuh. Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutupi dirinya.
Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Perkembangan jenis-jenis pakaian tergantung dari pada adat istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing.
Pakaian juga meningkatkan keamanan selama kegiatan berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memeberikan penghalang antara kulit dan lingkungan. Pakaian juga memberikan penghalang higenis, menjaga toksin dari bahan dan membatasi penularan kuman.
Sedangkan makna dari pakaian adalah barang apa yang dipakai atau dikenakan, seperti baju, celana, rok, dan lain sebagainya. Seperti pakaian dinas berarti baju yang dikenakan untuk dinas, pakaian hamil berarti yang dikenakan wanita hamil, pakaian adat berarti pakaian khas resmi suatu daerah. Kata pakaian bersinonim dengan kata busana. Namun kata pakaian mempunyai konotasi lebih umum daripada busana. Busana seringkali dipakai untuk baju yang tampak dari luar saja.
Secara garis besar busana juga meliputi:
a.       Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam seperti singlet, bra, celana dalam dan lain sebagainya.
b.      Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak, serta mempunyai nilai guna disamping juga untuk keindahan seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf, shawl, jam tangan dan lain-lain.
c.       Aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah keindahan sipemakai seperti cincin, kalung, leontin, bross dan lain sebagainya.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa busana tidak hanya terbatas pada pakaian seperti rok, blus atau celana saja, tetapi merupakan kesatuan dari keseluruhan yang kita pakai mulai dari kepala sampai ke ujung kaki, baik yang sifatnya pokok maupun sebagai pelengkap yang bernilai guna atau untuk perhiasan. Pemahaman hal di atas sangat penting sekali bagi seseorang yang akan berkecimpung di bidang tata busana.
Pemakaian istilah busana dalam bahasa inggris sangat beragam,    tergantung pada konteks yang dikemukakan, seperti:
1)      Fashion lebih difokuskan pada mode yang umumnya ditampilkanseperti istilah-istilah mode yang sering digemari masyarakat yaitu in fashion, mode yang dipamerkan atau diperagakan disebut fashion show, sedangkan pencipta mode dikatakan fashion designer, dan buku mode disebut fashion book.
2)      Costume istilah ini berkaitan dengan jenis busana seperti busana nasional yaitu national costume, busana muslim disebut moslem costume, busana daerah disebut traditional costume.
3)      Clothing dapat diartikan sandang yaitu busana yang berkaitan dengan kondisi atau situasi seperti busana untuk musim dingin disebut winter clothing, busana musim panas yaitu summer clothing dan busana untuk musim semi disebut spring cloth.
4)      Dress dapat diartikan gaun, rok, blus yaitu busana yang menunjukkan kesempatan tertentu, misalnya busana untuk kesempatan resmi disebut dress suit, busana seragam dikatakan dress uniform dan busana untuk pesta disebut dress party. Dress juga menunjukkan model pakaian tertentu seperti long dress, sack dress, dan malaysian dress.
5)      Wear, istilah ini dipakai untuk menunjukkan jenis busana itu sendiri, contoh busana anak disebut childrens wear, busana pria disebut men’s wear dan busana wanita disebut women’s wear.
B. Fungsi Pakaian
            Pakaian  dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dipakai oleh seseorang mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Selain mencerminkan kepribadian dan status sosial pemakainya. Pakaian  tersebut biasanya juga sering dipakai untuk menyampaikan pesan atau image kepada orang yang melihat.
            Ditinjau dari beberapa aspek antara lain aspek biologis, psikologis, dan sosial.
Fungsi busana ditinjau dari aspek biologis antara lain:
·         Untuk melindungi tubuh dari cuaca yang kurang bersahabat.
·         Untuk melindungi tubuh dari debu dan panas matahari.
·         Untuk melindungi tubuh dari gigitan serangga.
·         Untuk melindungi tubuh dari benda-benda lain yang membahayakan kulit.
·         Untuk menutupi atau menyamarkan bentuk tubuh yang kurang ideal.
Dari sisi psikologis busana memiliki peran yang sangat penting yakni untuk menambah keyakinan dan percaya diri yang tinggi terhadap pemakainya. Dengan memakai busana yang nyaman seseorang pasti akan lebih leluasa dalam melakukan segala aktifitasnya.
Dilihat  dari aspek sosial yang mencakup norma kesopanan, norma agama, norma adat, dan norma hukum, busana berfungsi:
·         Untuk menutupi aurat atau memenuhi syarat kesusilaan.
·         Untuk menggambarkan adat atau budaya suatu daerah.
·         Sebagai media informasi bagi suatu instansi atau lembaga.
·         Sebagai media komunikasi non verbal busana berfungsi untuk menyampaikan misi atau pesan kepada oranglain, baik itu terkait dengan usia, jenis kelamin, profesi dan sebgainya




C. Jenis-jenis Pakaian
1.      Pakaian Kerja
Pakaian kerja adalah pakainan resmi untuk egiatan kerja dan biasanya pakain ini adalah pakainan resmi dan bahan biasanya agak tebal seperti jas kantor atau kemeja dsb.
Contoh gambar pakaian kerja:
2.      Pakaian Tidur
Pakaian ini bahan bakunya biasanya lembut dan halus dan bersipat longgar saat dipakai.
Contoh gambar pakaian tidur:
3.      Pakaian Sehari - hari
Pakaian sehari - hari  adalah busana yang di pakai dalam kegiatan keseharian, yang pakaian nya bersifat santai , tidak terlalu glamor.
Contoh gambar pakaian sehari-hari:
4.      Pakaian Muslim
Pakaian ini khusus di pakain untuk orang islam yang bila untuk wanita ada kewajiban atau syarat tertentudalam desainnya yaitu harus menutup aurat artinya hanya bagian tangan dan kaki ,tangan serta wajah yang terlihat saja.
Contoh gambar pakaian muslim:
5.      Pakaian anak
Pakaian ini sesuai namanya khusus untuk anak- anak ukuranya di sesuaikan dengan usia si anak tersebut.




Contoh gambar pakaian anak:
D.  Bahan Pakaian/ Busana
            Ada beberapa jenis kain atau bahan pakaian yang konvensional, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Katun
Katun terbuat dari 100% serat kapas alami, memiliki tekstur yang halus, adem, dan mudah menyerap keringat. Kain jenis ini paling cocok dipakai pada daerah yang mempunyai iklim tropis.
b.      Polyester
Polyester bisa dikatakan sebagai katun dengan kualitas rendah yang dibuat dari serat sintetis atau serat buatan. Namun, bahan jenis ini tidak sedingin katun, biasanya lebih keras atau kaku. Polyester mudah kusut dan mudah luntur untuk yang berwarna ketika dicuci.
c.       Fleece
Fleece hampir menyerupai benang wol, atau biasa dikenal sebagai imitation wool. Kemampuan breathability kain fleece cukup baik sehingga memungkinkan terjadinya sirkulasi udara pada saat digunakan, itulah mengapa kain fleece tetap terasa ringan walaupun dipakai saat berkeringat.
d.      Spandex
Spandex merupakan jenis kain yang terbuat dari serat sintesis polymer yang diciptakan untuk menggantikan karet. Oleh karena itu jenis kain ini memiliki elastisitas yang baik seperti karet. Bahan ini tergolong kuat, sangat umum digunakan sebagai bahan pakaian dan memiliki pori-pori yang mampu menyerap keringat.
e.       TC (Teteron Cotton)
Kain jenis TC merupakan jenis kain yang terbuat dari kombinasi 35% katun dan 65% polyester. TC kurang bisa menyerap keringat, sehingga tidak direkomendasikan untuk memakai pakain dengan kain jenis TC pada saat suhu panas.
f.       Sifon
Sifon merupakan jenis kain yang sangat tipis, ringan, dan juga transparan. Terbuat dari perpaduan bahan sutra, katun, nilon, polyester atau rayon. Bahan jenis ini tidak menyerap keringat, sangat cocok digunakan untuk gaun malam dan pakaian formal.
g.      Rajut
Kain rajut terbuat dari proses merajut benang menjadi kain dan merupakan jenis kain yang mempunyai elastisitas yang cukup tinggi karena jeratan-jeratan (loop) pada kain tersebut. Bahan ini sangat cocok digunakan pada musim dingin, karena tidak dapat menyerap keringat.
h.      Drill
Drill adalah jenis kain yang terbuat dari kombinasi katun dan polyester. Jenis kain ini merupakan kain yang dipintal dengan serat berbentuk miring atau diagonal dan memiliki jalinan benang yang kuat.
i.        Sutra
Kain sutra terbuat dari kepompong ulat sutra yang memiliki tekstur sangat lembut, halus, dan tidak licin. Kain jenis ini sangat nyaman digunakan karena dapat menyerap keringat. Daya tarik sutra karena mempunyai rupa berkilauan yang berasal dari struktur seperti prisma segitiga dalam serat sutra, sehingga sutra dapatmembiaskan cahaya dari berbagai sudut.




E. Pemilihan Pakaian /Busana
Dalam berbusana kita perlu menyesuaikan busana dengan bentuk tubuh, warna kulit, kepribadian, jenis kelamin dan lain sebagainya. Kesalahan dalam memilih busana akan berakibat fatal bagi sipemakai, karena busana yang semula diharapkan dapat mempercantik diri dan dapat menutupi kekurangan tidak terwujud, bahkan kadang-kadang kekurangan tersebut terlihat semakin menonjol.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas, dalam memilih busana ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, baik faktor individu maupun faktor lingkungan. Adapun yang menyangkut faktor individu seperti : bentuk tubuh, umur, warna kulit, jenis kelamin dan kepribadian. Sedangkan yang menyangkut faktor lingkungan adalah : waktu, kesempatan dan perkembangan mode. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut :
1)      Faktor individu
Jika kita perhatikan secara teliti, khususnya tentang busana yang dipakai oleh masing-masing individu dapat disimpulkan bahwa setiap manusia mengenakan pakaian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini tidak hanya terdapat pada model pakaian saja, tetapi juga terdapat perbedaan dalam pemilihan bahan busana seperti perbedaan warna, motif, tekstur dan lain-lain sebagainya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut antara lain:
a. Bentuk tubuh
Bentuk tubuh manusia tidaklah sama satu dengan lainnya, setiap manusia mengalami irama pertumbuhan yang berbeda-beda, ada yang gemuk pendek, kurus tinggi, gemuk tinggi dan kurus pendek. Maka dari itu, sewajarnyalah kita di dalam membuat atau memilih busana harus mengenali terlebih dahulu bentuk tubuh masing-masing. Karena tidak semua busana dapat dipakai oleh semua orang
Bentuk tubuh yang tidak ideal, masing-masing memiliki kelemahan atau kelainan. Kelemahan-kelemahan ini dapat disembunyikan dengan memilih desain pakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh masing-masing, setiap kekurangan tersebut dapat ditutupi dengan busana yang dipakai.
Untuk seseorang yang bertubuh gemuk pilihlah desain yang memberi kesan melangsingkan, dan yang bertubuh kurus memilih desain yang memberikan kesan menggemukkan. Desain busana untuk seseorang yang bidang bahunya sempit pilihlah desain yang memberikan kesan melebarkan, untuk seseorang yang memiliki buah dada terlalu kecil atau terlalu besar, semua ini perlu mendapat perhatian yang serius sebelum membuat busana agar busana yang serasi dengan bentuk tubuh dapat diwujudkan.
b. Umur
Umur seseorang sangat menentukan dalam pemilihan busana, karena tidak seluruh busana cocok untuk semua umur. Perbedaan tersebut tidak saja terletak pada model, tetapi juga pada bahan busana, warna, serta corak bahan. Busana anak-anak jauh sekali bedanya dengan busana remaja dan busana orang dewasa. Untuk itu di dalam pemilihan busana yang serasi usia pemakai merupakan kriteria yang tidak dapat diabaikan.
c. Warna Kulit
Warna kulit adalah suatu hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih busana. Walaupun warna kulit orang Indonesia disebut sawo matang, namun selalu ada perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Maka, hal ini hendaknya mendapat perhatian supaya busana yang dipakai betul-betul sesuai dengan sipemakai.
d. Kepribadian
Kepribadian merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan dalam memilih busana. Ada beberapa tipe kepribadian yang sangat mempengaruhi dalam pemilihan busana tersebut, antara lain :
1) Tipe Feminim
Orang yang bertipe feminim memiliki sifat, lemah lembut, pemalu, suka menjauhkan diri dari perhatian umum, perasaannya halus. Untuk orang yang bertipe feminim ini sangat cocok desain busana yang memakai garis lengkung, seperti; rok pias, rok kembang dan lain-lain. Warna busana yang cocok adalah warna yang telah dicampur dengan warna abu-abu. Tekstur yang cocok untuk tipe feminim ialah tekstur yang lembut, halus dan ringan. Motif yang dipakai sebaiknya motif yang kecil-kecil.
2) Tipe Maskulin
Tipe maskulin adalah orang yang memiliki sifat terbuka, agresif, tenang, dan percaya diri. Untuk orang yang bertipe ini desain busana yang cocok adalah model yang tidak terlalu banyak variasi dan memakai garis yang tegas; seperti : memakai kerah minamora, kerah kemeja dan lain-lain. Warna-warna cerah sangat cocok untuk kepribadian maskulin. Tekstur sebaiknya dipilih yang tebal, berat dan bermotif. Motif geometris lebih cocok dipakai dari pada motif bunga-bunga.
3) Tipe Intermediet
Tipe intermediet, umumnya mempunyai kepribadian diantara kedua tipe di atas. Desain busana yang cocok untuk orang yang bertipe intermediet adalah model yang memakai garis vertikal, garis horizontal dan garis diagonal. Pemilihan warna busana untuk orang yang berkepribadian seperti ini sebaiknya disesuaikan dengan warna kulit. Apabila warna kulitnya cerah, pilihlah warna panas. Untuk orang yang tenang hindari warna yang kontras dan sebaiknya memilih warna warna dingin. Hindari memakai tekstur yang mengkilat dan tekstur yang terlalu halus.
2)      Faktor Lingkungan
Dalam memilih busana, perlu dipertimbangkan keserasian dengan lingkungan, baik lingkungan masyarakat tempat tinggal, maupun lingkungan tempat bekerja. Faktor lingkungan ini sangat besar sekali pengaruhnya dengan kehidupan kita sehari-hari maka dari itu untuk menciptakan busana yang serasi banyak faktor yang harus diperhatikan, tetapi keserasian berbusana yang berkaitan dengan lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Waktu
Berbusana mengingat waktu berarti memperhitungkan pengaruh sinar matahari. Keadaan pada waktu-waktu tertentu membawakan suasana yang berbeda-beda. Di pagi hari udara sejuk suasana tenang, di siang hari udara panas suasana sibuk, di malam hari udara dingin suasana tenang. Suasana inilah yang mungkin harus dijadikan dasar pertimbangan dalam pemilihan busana. Misalnya busana untuk siang hari, warna-warna yang panas atau menyolok haruslah dihindari, agar tidak mengganggu orang yang melihatnya.
Setiap individu tidak hanya dapat memiliki satu atau dua jenis busana saja, tetapi harus disesuaikan dengan aktifitas masing-masing. Semakin banyak kegiatan seseorang, maka beraneka ragam pulalah busana yang dibutuhkan, karena keadaan pada waktu tertentu membawakan suasana yang berbeda-beda sesuai dengan waktu dan kesempatan masing-masing, baik di rumah, dikantor, disekolah, dilapangan olah raga, berpesta dan lain sebagainya
b. Kesempatan
Berbusana menurut kesempatan berarti kita harus menyesuaikan busana yang dipakai dengan tempat ke mana busana tersebut akan kita bawa, karena setiap kesempatan menuntut jenis busana yang berbeda, baik dari segi desain, bahan maupun warna dari busana tersebut.
Berikut ini dapat kita lihat pengelompokan busana menurut kesempatan antara lain :
Ø  Busana Sekolah
Ø  Busana Kuliah
Ø  Busana Pesta
Ø  Busana Kerja
Ø  Busana Olahraga









BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia yang terbuat dari bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup tubuh. Adapun istilah busana dalam bahasa inggris seperti Fashion, Costume, Clothing, Dress, Wear dan beberapa jenis pakaian seperti Jenis Pakaian kerja, Pakaian tidur, Pakaian sehari-hari, Pakaian muslim dan Pakaian anak.
Dalam berbusana kita perlu menyesuaikan busana dengan bentuk tubuh, warna kulit, kepribadian, jenis kelamin dan lain sebagainya. Kesalahan dalam memilih busana akan berakibat fatal bagi sipemakai, karena busana yang semula diharapkan dapat mempercantik diri dan dapat menutupi kekurangan tidak terwujud, bahkan kadang-kadang kekurangan tersebut terlihat semakin menonjol.
B. Saran
Sebaiknya dalam berbusana itu harus memperhatikan tatanan yang berlaku. Dan sebagai mahasiswa hendaknya menggunakan busana yang sopan dan tidak mengikuti busana yang kebarat-baratan.













DAFTAR PUSTAKA
Faridawati, Andi. 2012.  Buku Ajar Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.












           




Tidak ada komentar:

Posting Komentar