Rabu, 04 September 2019

MAKANAN


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer dari kehidupan manusia. Tanpa
adanya makanan, manusia tidak mungkin bertahan hidup. Pada zaman primitif,
manusia memakan sesuatu yang memang bisa dimakan dan hanya diolah dengan
sangat sederhana, namun karena kemajuan zaman, manusia mendapat hasrat
untuk mendapat cita rasa yang lebih dari makanan yang disantapnya. Karena
itulah, dalam pengolahan makanan, manusia melakukan banyak inovasi, seperti
menemukan bumbu, bahan makanan yang baru, maupun cara pengolahannya.
Menurut cara pengolahannya, makanan dibagi atas beberapa jenis, makanan yang
melalui proses pengukusan (steam), Pembakaran (grill), pemanggangan (bake),
perebusan (boil), Penggorengan (fry). Menurut proses pengolahannya tersebut,
hasil olahan dari bahan makanan akan memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri.
Bahan makanan yang diolah dengan proses pengukusan memiliki
kadar lemak jenuh dan kolesterol yang rendah, namun sisi kekurangannya,
makanan tersebut akan mengandung kadar air yang cukup tinggi sehingga
membuat makanan menjadi lembek, sedangkan makanan yang diolah dengan
proses pembakaran, seperti sate, akan memiliki kadar karbon yang cukup tinggi,
dan beberapa riset kesehatan menunjukan bahwa dengan kadar karbon yang
terlalu tinggi pada makanan akan memicu terjadinya kanker, namun dengan
proses pembakaran tersebut, kadar lemak dalam makanan dapat diminimalkan,
karena langsung dibakar dengan api. Makanan yang diolah dengan cara digoreng
akan terasa renyah dan gurih, sedangkan kadar lemak dalam makanan tersebut
akan sangat tinggi, karena proses penggorengan membutuhkan minyak. Makanan
yang direbus memiliki kadar lemak jenuh yang sedikit, namun dengan proses
perebusan, zat gizi yang terdapat dalam bahan makanan akan larut dalam air
rebusan dan terbuang begitu saja juga membuat makanan menjadi lembek karena
kadar air yang sangat tinggi terdapat dalam makanan tersebut. Proses
pemanggangan akan menghasilkan makanan dengan kadar lemak yang bisa
diminimalkan karena melalui proses pemanasan dalam ruang dan kadar karbon
yang terkandung dalam makanan tidak akan tinggi. Selain itu juga, zat gizi dalam
makanan akan tetap tersimpan dalam bahan makanan tersebut. Karena demikian
menguntungkannya, maka penulis mengusung tema baking ini judul dari tugas
akhir.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, dapat di simpulkan bahwa rumusan masalahnya adalah:
1.      Apa itu makanan?
2.      Apa fungsi makanan?
3.      Bagaimana pola makanan yang baik?
4.      Apa saja masalah gizi, penyebab kekurangan gizi, dan upaya penanggulangannya?
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisannya adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui apa itu makanan?
2.      Untuk mengetahuui apa saja fungsi makanan
3.      Untuk mengetahui bagaimana pola makan yang  baik
4.      Untuk mengetahui apa saja masalah gizi, penyebab kekurangan gizi, dan upaya penanggulangannya


BAB II
PEMBAHASAN
A.       PENGERTIAN MAKANAN
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang dimakan oleh makhluk hidup mendapatkan tenaga dan nutrisi. Cairan yang dipakai untuk maksud ini sering disebut minuman, tetapi kata 'makanan' juga bisa dipakai. Istilah ini kadang-kadang dipakai dengan kiasan, seperti "makanan untuk pemikiran". Kecukupan makanan dapat dinilai dengan status gizi secara antropometri.
Makanan yang dibutuhkan manusia biasanya diperoleh dari hasil bertani atau berkebun yang meliputi sumber hewan, dan tumbuhan. Beberapa orang menolak untuk memakan makanan dari hewan seperti, daging, telur, dan lain-lain. Mereka yang tidak suka memakan daging, dan sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang yang hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok mereka.
Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti airkarbohidrat, protein, lemakvitaminenzimpigmendan lain-lain.
Makanan yang biasa dikonsumsi oleh Manusia
Sumber tumbuhan
Sumber Hewan
·                 Buah
·                 Sayuran
·                 Biji Padi-padian
·                 Biji
·                 Tumbuhan Polong (Buncis,kacang ijo, miju-miju, dan lain-lain.)
·                 Tumbuhan-tumbuhan bumbu
·                 Bumbu
·                 Daging
·                 Telur
·                 Hasil olahan susu
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu manusia dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan manusia, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Proteinkarbohidrat, dan lemak adalah salah satu contoh gizi yang akan didapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasiProtein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan, baik otak maupun tubuh. Lemak digunakan oleh tubuh sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh saat membutuhkan energi.
 Makanan yang baik adalah makanan yang sehat, yaitu makanan yang  bergizi dan seimbang. Makanan bergizi dan seimbang adalah makanan yang mengandung enam zat makanan yang diperlukan oleh tubuh kita, yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan air.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBMNOMdR6Q6REjrVHM4dNI6Nma_7JufuRsA8_ESsGuc1yzbCyPrBnhyphenhyphenIIx4kjp8lUapnEcu_bUYbtCVplXGsXFrWNtATQ6x6NToB2jCZRL10hcJEM5bFkioqMeika7CYH8XKbXr7uUpnk/s320/Makanan+Sehat+Gizi+Seimbang+4+Sehat+5+Sempurna.jpg
Makanan Seimbang 4 Sehat 5 Sempurna


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpvRgwLKn5sVrJbXuFFxaZmAycfETZLURpxf3OurCJMCTAP8RtLKEJxTI3DgdvW_H5FTOEoTA4Dm2gPvaY0k11xsBx4VOhOFRj9imw34XbF1WEnGvh3-r-tbawr5wVeTF0MvW9a-B5XaM/s400/images.jpg
Makanan Seimbang Piramida Makanan

Makanan yang seimbang adalah makanan yang mengandung zat penghasil energy (karbohidrat dan lemak) seimbang dengan zat pelindung, yaitu vitamin dan mineral. Keseimbangan yang baik antara zat-zat makanan tersebut adalah satu porsi protein, satu porsi lemak, dan empat porsi karbohidrat. Di samping itu, keseimbangan juga mencakup sumbernya, yaitu cukup akan sayuran hijau yang kaya akan mineral, vitamin serta serat.

Setiap hari kita melakukan aktivitas. Untuk aktivitas tersebut diperlukan energy yang berasal dari makanan yang kita makan. Jumlah energy yang diperlukan sesuai dengan berat ringannya aktivitas yang kita makan. Jumlah energy yang diperlukan sesuai kita makan harus seimbang dengan energy yang kita keluarkan. Energi yang dikandung makanan tidak boleh lebih atau kurang dengan yang kita butuhkan.

Apabila makanan yang kita makan mengandung energy yang lebih dari yang dibutuhkan, zat makanan akan disimpan dalam bentuk lemak. Kalau hal ini berlangsung terus-menerus, akan terjadi kegemukan. Orang yang terlalu gemuk tidak baik untuk kesehatan karena mudah terserang penyakit.

Gangguan kesehatan juga akan terjadi apabila dalam melaksanakan kita kekurangan zat makanan tertentu. Secara umum orang yang mengalami kekurangan zat makanan tertentu akan mengalami gangguan kesehatan atau mengalami penyakit defesiensi. Penyakit defisiensi artinya penyakit yang diebabkan oleh kekurangan suatu zat misalnya kekurangan protein, kekurangan vitamin A, kekurangan vitamion C, kekurangan zat besi, dan kekurangan zat iodium.

Kekurangan bahan makanan pokok seperti lemak, karbohidrat, dan protein akan menyebabkan tubuh lemah kurang bertenaga. Penyakit yang timbul karena kekurangan makanan sering disebut kekurangan kalori protein (KKP). Akibat kekurangan energy, orang yang menderita KKP akan menjadi kurus, tampak letih, lemah, dan lesu. Di samping itu, daya tahan tubuh juga rendah sehingga orang yang mengalami KKP akan mudah terserang penyakit.

Masih banyak lagi berbagai penyakit yang disebabkan oleh kekurangan zat tertentu. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan gangguan penglihatan, yaitu rabun senja. Apabila gangguan ini terus berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan mata total, yaitu xeroftalmia. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gangguan saluran pencernaan, yaitu skorbut. Skorbut ditandai oleh gusi mudah berdarah, gigi mudah goyah, sariawan, dan apabila terjadi luka penyembuhannya lambat.

·         Kekurangan karbohidrat dan lemak dapat menyebabkan penyakit haramus.
·         Kekurangan protein menyebabkan penyakit busung lapar (HO) dan Kwashiorkor.
·         Kekurangan vitamin (avitaminosis)
·         Kekurangan vitamin A menyebabkan haemerolophy, xyropthalmia, katarak.
·         Kekurangan vitamin B1, menyebabkan penyakit beri-beri
·         Kekurangan vitamin B6, menyebabkan penyakit pellagra, peradangan pada kulit/bercak-bercak merah dan gangguan saraf
·         Kekurangan vitamin C mentyebabkan gusi berdarah, luka sukar sembuh, nyeri persendian, dan daya tahan terhadap infeksi rendah.
·         Kekurangan vitamin D menyebabkan pertumbuhan tulang terhambat, tulang bengkok, gigi keropos dan kejang otot.
·         Kekurangan vitamin E menyebabkan kemandulan dan gangguan otot.
·         Kekurangan vitamin K menyebabkan darah sukar membeku.
·         Kekurangan garam mineral (defisiensi)
·         Kekurangan besi (Fe) menyebabkan anemia
·         Kekurangan yodium menyebabkan penyakit gondok pada orang dewasa dan pada kanak-kanak menyebabkan kritisme (kekerdilan)
·         Kekurangan kalsium (Ca) dan posfor (P) menyebabkan tulang menjadi lunak, gigi karies ( mudah keropos)

Adapun maksudnya bahwa jumlah dari setiap zat makanan disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, iklim, berat badan, atau penyakit yang diderita. Apabila makanan sudah mengandung karbohidrat,protein, lemak, vitamin, mineral dan air dinamakan makanan seghat. Jadi makanan seimbang sudah pasti sehat tetapi makanan sehat belum tentu seimbang. Makanan itu dapat diperoleh dariu nasi, lauk pauk, sayur mayor dan buah-buahan atau bisa ditambah dengan susu.

B.     FUNGSI MAKANAN
Makanan yang dikonsumsi manusia berfungsi sebagai berikut:
1.   Zat tenaga
a.       Hidrat arang (nasi/beras, jagung, ubi, mie, roti, kentang, sagu, ketela pohon, tepung, talas, maizena, dll).
b.      Lemak (susu, keju, mentega, daging berlemak, telur, kacang-kacangan, kelapa dan macam-macam minyak goring).
c.       Protein (protein hewani: ikan tawar, ikan laut, ati, daging dan susu. Protein nabati: tahu, tempe, oncom, kedelai, kacang tanah, dan kacang ijo)
2.   Zat pembangun
a.       Protein
b.      Air (air yang diperlukan tubuh sekurang-kurangnya 2,5 liter/hari
c.       Mineral terdiri dari:
·         Kalsium (susu,telur,kentang,ikan, dan buncis)
·         Zat besi (daging tak berlemak, telur, kentang, kacang-kacangan dan sayuran
·         Yodium (garam yang beryodium, hasil laut seperti ikan, kerang, udang, dan ganggang).
·         Pospor (terdapat dalam daging, susu, telur dan kacang).
Manfaat dari zat pembangun:
·         Untuk pertumbuhan badan
·         Untuk mengatasi sel yanga rusak
·         Untuk mengganti darah yang hilang
·         Untuk menutup atau menyembuhkan  luka
3.Zat ppengatur dan pelindung
a.       Mineral
b.      Vitamin
o   Vitamin A
o   Vitamin B1
o   Vitamin B2
o   Vitamin B12
o   Vitamin C
o   Vitamin D
o   Vitamin E
o   Vitamin K

C. POLA MAKAN YANG MEMENUHI KECUKUPAN GIZI
Zat gizi yang ada dalam makanan dapat dibagi menjadi enam bagian besar yaitu hidrat arang, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Agar kita dapat mudah mengingat makanan apa yang menjadi sumber keenam zat tersebut perlu disusun pedoman makanan sehari-hari.
Pada umumnya hidangan makanan lengkap terdiri dari:
1.      Makanan pokok: nasi, jagung, tiwul, dan sebagainya. Makanan pokok ini mempunyai fungsi utama untuk member rasa kenyang
2.      Lauk: daging, ikan, tahu, tempe, lauk ini emberi rasa nikmat, sehingga makanan pokok yang umumnya netral/tawar lebih terasa enak karena adanya lauk ini.
3.      Sayur: sayur berkuah, urap, tumis, maupun lalap. Sayur ini dapat memberikan kesegaran waktu makan.
4.      Buah: berupa buah segar seperti pisang, papaya, jeruk dll. Peranannya biasanya dianggap sebagai pencuci mulut.

Susunan hidangan/makanan diatas, bila dianalisa secara ilmiah ternyata sangat tinggi nilainya, yaitu makanan pokok sebagai sumber ernergi, lauk sebagai sumber protein dan lemak, sayur, dan buah sebagai sumber protein dan mineral.

D.    MASALAH GIZI, PENYEBAB KEKURANGAN GIZI, DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
1.      Masalah Gizi
Perkembangan  masalah gizi di Indonesia bisa dibagi ke dalam tiga hal, yakni masalah gizi yang sudah terkendali, masalah yang belum bisa diselesaikan (un-finished), dan masalah gizi yang justru semakin meningkat dan mengancam kesehatan masyarakat (emerging).
Masalah Gizi yang Sudah Terkendali
Anemia
Anemia adalah kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen pada jaringan tubuh. Masalah kesehatan ini paling banyak ditemukan pada ibu hamil dengan gejala berupa rasa lelah, lemah, pucat, detak jantung tidak beraturan, dan sakit kepala. Berdasarkan data yang diambil dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, lebih dari 15 persen balita dan 37 persen ibu hamil mengalami anemia.
GAKI
Tubuh kita membutuhkan sejumlah  yodium untuk membuat zat kimia yang dikenal sebagai hormon tiroid. Di mana hormon tiroid inilah yang nantinya mengendalikan metabolisme dan fungsi penting tubuh lainnya. Kekurangan iodium atau yang biasa disebut GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) memang bukanlah satu-satunya penyebab kadar tiroid dalam tubuh menjadi rendah.
Namun, kekurangan iodium dapat menyebabkan pembesaran abnormal kelenjar tiroid, yang lebih dikenal dengan gondok. Nah, untuk menanggulangi masalah ini, pemerintah telah mewajibkan semua garam yang beredar di pasaran, harus mengandung iodium sedikitnya 30 ppm. Kamu sudah menggunakan garam beryodium, kan?
Masalah yang Belum Terselesaikan
Stunting
Apa itu Stunting? Permasalahan ini merupakan kondisi malnutrisi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama, biasanya terjadi karena pemberian makanan tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi sejak dalam kandungan, dan baru akan terdeteksi saat anak berusia dua tahun. Gejala-gejala stunting di antaranya:
·         Postur anak lebih pendek dari anak seusianya,
·         Proporsi tubuh cenderung normal, tetapi anak tampak lebih muda atau kecil untuk usianya,
·         Berat badan rendah untuk anak seusianya, dan
·         Pertumbuhan tulang tertunda.
Di tahun 2013, sebanyak 37,2 persen balita di Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini seringkali dianggap normal karena alasan keturunan. Padahal, stunting bisa sangat memengaruhi perkembangan otak, mengurangi produktivitas seseorang saat usianya masih sangat muda, dan meningkatkan risiko pengembangan penyakit tidak menular di usia lanjut.
Stunting juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko seseorang terkena diabetes, hipertensi, obesitas, dan kematian akibat infeksi. Dan, waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah sejak awal kehamilan, hingga dua tahun pertama kehidupan anak. Maka, kebutuhan gizi ibu hamil benar-benar harus terpenuhi, untuk mengoptimalkan perkembangan janin. Selain itu, pemberian ASI eksklusif dan gizi seimbang pada balita juga perlu menjadi perhatian khusus, agar anak tidak tumbuh pendek atau stunting.
Kurang Gizi
Tubuh kurus akibat gizi yang kurang sering dinilai lebih baik daripada tubuh gemuk akibat gizi lebih, padahal kenyataannya tidak. Sama seperti obesitas, baik anak-anak pun remaja dengan gizi kurang, memiliki risiko pada kesehatannya. Kamu bisa mengukur kategori status gizi melalui kalkulator BMI.
Di mana bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) biasanya akan mengalami kehidupan di masa depan yang kurang baik. Karena, kebutuhan zat gizi mereka tidak terpenuhi, dalam masa pertumbuhan balita akan meningkatkan kerentanannya terhadap penyakit infeksi pada awal-awal kehidupannya, dan berlangsung hingga ia dewasa. Beberapa risiko kurang gizi di antaranya:
·         Malnutrisi, defisiensi vitamin, atau anemia,
·         Osteoporosis,
·         Penurunan fungsi kekebalan tubuh,
·         Masalah kesuburan yang disebabkan oleh siklus menstruasi yang tidak teratur, dan
·         Masalah pertumbuhan pun perkembangan, terutama pada anak juga remaja.
Masalah Gizi yang Sangat Mengancam Kesehatan
bangsaonline.com
Berdasarkan Global Nutrition Report di tahun 2014, Indonesia termasuk ke dalam 17 negara yang memiliki 3 permasalahan gizi dalam waktu yang bersamaan, antara lain:
·         Stunting (pendek),
·         Wasting (kurus), dan
·         Overweight (obesitas).
Di mana obesitas atau kelebihan gizi termasuk dalam masalah gizi yang mengancam kesehatan masyarakat kita. Kondisi abnormal atau kelebihan lemak yang serius dalam jaringan adiposa ini sangat bisa mengganggu kesehatan. Maka, cek kategori status gizi kita masing-masing, dengan menggunakan kalkulator BMI, agar kamu tahu apakah kamu termasuk ke dalam manusia dengan gizi lebih atau tidak.
Karena penyebab kelebihan gizi yang paling mendasar adalah ketidakseimbangan energi dan kalori yang dikonsumsi dengan jumlah yang dikeluarkan. Entah itu terjadi pada anak-anak, remaja, pun dewasa, prevalensi gizi lebih ini terus meningkat hampir satu persen di setiap tahunnya.
Jika seorang anak sudah mengalami obesitas sejak balita, maka mereka akan lebih rentan terkena penyakit tidak menular saat dewasa, seperti diabetes dan jantung. Untuk menjaga berat badan tetap seimbang dan ideal, kita sangat perlu mengubah pola hidup sehat dengan membatasi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, dengan meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, serta melakukan aktivitas fisik secara teratur.
2.      Penyebab Kekurangan Gizi
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang kekurangan gizi, antara lain sebagai berikut:
·   Diet Yang Berlebihan.
·   Mengkonsumsi Minuman Beralkohol.
·   Kondisi Ekonomi Yang Tidak Memadai.
·   Mengalami Gangguan Pencernaan.
·   Kekurangan Yodium.
·   Kekurangan Karbohidrat.
·  Kondisi Gigi Yang Tidak Bagus.

3.      Upaya penanggulangan kekurangan gizi atau upaya mengatasi kekurangan gizi:
Dalam mengatasi masalah gizi tersebut perlu upaya sungguh-sungguh dari pemerintah maupun masyarakat secara keseluruhan melalui kerja sama yang sebaik-baiknya dari semua instansi yang berurusan langsung maupun tidak langsung mengenai peningkatan gizi, dengan melalui pendekatan masalah dari berbagai sudut teknis, medis, produksi, ekonomi, social budaya, dan agama.
Dengan demikian diperlukan adanya program yang menyeluruh dan terpadu. Dalam usaha mewujudkan adanya program tersebut serta upaya pelaksanaanya, disusunlah struktur perbaikan menun makanan rakyat yaitu:
1.Ditingkat pusat dikoordinasikan oleh Menko Kesra yang kegiatan sehari-hari dilaksanakan oleh Komisi Teknik Perbaikan Mutu Rakyat (Komtek PMMR)
2. Ditingkat provinsi dan kabupaten/kotamadya terdapat badan perbaikan gizi daerah (BPGI)
3.Ditingkat kecamatan terdapat Tim UPGK Kecamatan.
4.Di desa/kelurahan diwadahi oleh LKMD dan PKK.
Meskipun keadaan gizi di Negara kita sudah memperlihatkan kemajuan, namun masih memerlukan perhatian secara serius antara lain ditandai dengan masih tingginya angka kematian dan rendahnya angka harapan hidup.
Adapun hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kekurangan gizi adalah sebagai berikut:
1.                  Perbaiki asupan nutrisi
Penanganan bagi para penderita kurang gizi yang paling utama yakni dengan pemberian nutrisi secara layak dan mencukupi, mulai dari menu karbohidrat layaknya dalam bentuk nasi dan roti, protein dalam segala jenis lauk pauk baik dari nabati seperti tahu ataupun dari hewani layaknya menu olahan telur dan seterusnya, perhatikan pula kandungan asupan vitamin yang bisa diperoleh dari ragam jenis sayuran atau juga pada buah-buahan segar, pemberian susu yang kaya akan nutrisi mencukupi juga layak dijadikan pilihan, yan pasti pemberian asupan nutrisi mencukupi haruslah dilakukan secara berkala dan kontinyu, hal ini demi memaksimalkan adaptasi tubuh dalam penyerapan nutrisi secara maksimal. Perhatikan pula untuk pencegahan maka asupan nutrisi pada kalangan tertentu semisal ibu hamil dan menyusui haruslah ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan yang mencukupi demi terhindar dari hal yang tak diinginkan selanjutnya, karena bagaimanapun dua kondisi ini pada umumnya membuat para wanita utamanya memiliki beban yang memebihi dari waktu biasanya jadi perlu untuk diberikan perhatian khusus lebih lanjut.
2.                  Lakukan pengobatan
Prosedur yang satu ini harus dilakukan secara spesifik apabila memang ditemukan gejala penyakit yang memang melatarbelakangi munculnya kekurangan gizi tersebut, semisal pengobatan secara intensif pada diare lantaran infeksi maupun permasalahan pencernakan lain yang berhubungan langsung dengan sistem serap nutrisi pada tubuh yang umumnya terletak pada saluran usus, fokus terapi untuk penyakit pemicu ini akan semakin dapat memaksimalkan pula penanganan pada gejala kekurangan gizi secara sekaligus.
3.                  Minimalisir kebiasaan buruk
Beberapa kebiasaan kurang sehat layaknya salah diet ketat ataupun merokok harus diminimalisir secara ketat, lantaran kegiatan seperti ini sama sekali tidak membawa manfaat baik bagi tubuh dan justru sangat membahayakan, baiknya lakukan kegiatan yang lebih positif dampaknya bagi tubuh karena jika dibiarkan terus berlanjut tak ayal maka ragam masalah kesehatan pun akan mengintai di kemudian harinya jadi cobalah untuk senantiasa bijak dalam memilah gaya hidup anda demi kesehatan anda sampai hari mendatang.
4.                  Pemaksimalan keseimbangan ekonomi
Hendaklah untuk yang satu ini pemerintah sebagai pemegang kekuasaan yang utama dan luas juga ikut andil secara nyata demi menjaga keseimbangan supaya perbaikan ekonomi juga dapat dirasakan oleh masyarakat kelas bawah, dan juga kebiasaan untuk menggalakkan empati pada sesama layak juga untuk dijadikan alternatif demi memperhatikan sesama kita yang berada pada ujung kemiskinan, bantuan sembako dan bahan pangan secara tepat sasaran semoga dapat menjadi langkah nyata yang dapat mengurangi merebaknya wabah kekurangan gizi di kalangan bawah.




BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Berdasarkan  materi yang  telah disampaikan maka dapat ditarik sebuah kesimpulan yaitu:
1.      Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang dimakan oleh makhluk hidup mendapatkan tenaga dan nutrisi.
2.      Makanan berfungsi sebagai zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur dan pelindung
3.      Zat gizi yang ada dalam  makanan dapat dibagi menjadi enam bagian besar yaitu hidrat arang, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
4.   Masalah gizi terbagi atas 2 bagian yaitu yang sudah terkendali dan yang belum terselesaikan. Penyebab kekurangan gizi adalah diet yang berlebihan, mengkonsumsi minuman beralkohol, kondisi ekonomi yang tidak memadai, mengalami gangguan pencernaan, kekurangan yodium, kekurangan karbohidrat, dan kondisi gigi yang tidak bagus. Hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kekurangan gizi adalah perbaiki asupan nutrisi, lakukan pengobatan, Minimalisir kebiasaan buruk, dan Pemaksimalan keseimbangan ekonomi
B.     SARAN

1.Makanan harus diolah dengan baik agar seseorang bisa lebih sehat
2.Seseorang yang ingin mendapatkan atau merasakan fungsi dari makanan harus mengkonsumsi makanan yang seimbang
3. Kita harus mengkonsumsi makanan sehat seperti 4 sehat 5 sempurna
4. Masalah gizi tidak hanya bisa diatasi oleh pemerintah namun kita juga bisa mengatasinya dengan cara mengkonsumsi makanan sehat dan melakukan pengobatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar