BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan
merupakan salah satu kebutuhan primer dari kehidupan manusia. Tanpa
adanya makanan, manusia tidak mungkin bertahan hidup. Pada zaman primitif,
manusia memakan sesuatu yang memang bisa dimakan dan hanya diolah dengan
sangat sederhana, namun karena kemajuan zaman, manusia mendapat hasrat
untuk mendapat cita rasa yang lebih dari makanan yang disantapnya. Karena
itulah, dalam pengolahan makanan, manusia melakukan banyak inovasi, seperti
menemukan bumbu, bahan makanan yang baru, maupun cara pengolahannya.
Menurut cara pengolahannya, makanan dibagi atas beberapa jenis, makanan yang
melalui proses pengukusan (steam), Pembakaran (grill), pemanggangan (bake),
perebusan (boil), Penggorengan (fry). Menurut proses pengolahannya tersebut,
hasil olahan dari bahan makanan akan memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri.
adanya makanan, manusia tidak mungkin bertahan hidup. Pada zaman primitif,
manusia memakan sesuatu yang memang bisa dimakan dan hanya diolah dengan
sangat sederhana, namun karena kemajuan zaman, manusia mendapat hasrat
untuk mendapat cita rasa yang lebih dari makanan yang disantapnya. Karena
itulah, dalam pengolahan makanan, manusia melakukan banyak inovasi, seperti
menemukan bumbu, bahan makanan yang baru, maupun cara pengolahannya.
Menurut cara pengolahannya, makanan dibagi atas beberapa jenis, makanan yang
melalui proses pengukusan (steam), Pembakaran (grill), pemanggangan (bake),
perebusan (boil), Penggorengan (fry). Menurut proses pengolahannya tersebut,
hasil olahan dari bahan makanan akan memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri.
Bahan
makanan yang diolah dengan proses pengukusan memiliki
kadar lemak jenuh dan kolesterol yang rendah, namun sisi kekurangannya,
makanan tersebut akan mengandung kadar air yang cukup tinggi sehingga
membuat makanan menjadi lembek, sedangkan makanan yang diolah dengan
proses pembakaran, seperti sate, akan memiliki kadar karbon yang cukup tinggi,
dan beberapa riset kesehatan menunjukan bahwa dengan kadar karbon yang
terlalu tinggi pada makanan akan memicu terjadinya kanker, namun dengan
proses pembakaran tersebut, kadar lemak dalam makanan dapat diminimalkan,
karena langsung dibakar dengan api. Makanan yang diolah dengan cara digoreng
akan terasa renyah dan gurih, sedangkan kadar lemak dalam makanan tersebut
akan sangat tinggi, karena proses penggorengan membutuhkan minyak. Makanan
yang direbus memiliki kadar lemak jenuh yang sedikit, namun dengan proses
perebusan, zat gizi yang terdapat dalam bahan makanan akan larut dalam air
rebusan dan terbuang begitu saja juga membuat makanan menjadi lembek karena
kadar air yang sangat tinggi terdapat dalam makanan tersebut. Proses
pemanggangan akan menghasilkan makanan dengan kadar lemak yang bisa
diminimalkan karena melalui proses pemanasan dalam ruang dan kadar karbon
yang terkandung dalam makanan tidak akan tinggi. Selain itu juga, zat gizi dalam
makanan akan tetap tersimpan dalam bahan makanan tersebut. Karena demikian
menguntungkannya, maka penulis mengusung tema baking ini judul dari tugas
akhir.
kadar lemak jenuh dan kolesterol yang rendah, namun sisi kekurangannya,
makanan tersebut akan mengandung kadar air yang cukup tinggi sehingga
membuat makanan menjadi lembek, sedangkan makanan yang diolah dengan
proses pembakaran, seperti sate, akan memiliki kadar karbon yang cukup tinggi,
dan beberapa riset kesehatan menunjukan bahwa dengan kadar karbon yang
terlalu tinggi pada makanan akan memicu terjadinya kanker, namun dengan
proses pembakaran tersebut, kadar lemak dalam makanan dapat diminimalkan,
karena langsung dibakar dengan api. Makanan yang diolah dengan cara digoreng
akan terasa renyah dan gurih, sedangkan kadar lemak dalam makanan tersebut
akan sangat tinggi, karena proses penggorengan membutuhkan minyak. Makanan
yang direbus memiliki kadar lemak jenuh yang sedikit, namun dengan proses
perebusan, zat gizi yang terdapat dalam bahan makanan akan larut dalam air
rebusan dan terbuang begitu saja juga membuat makanan menjadi lembek karena
kadar air yang sangat tinggi terdapat dalam makanan tersebut. Proses
pemanggangan akan menghasilkan makanan dengan kadar lemak yang bisa
diminimalkan karena melalui proses pemanasan dalam ruang dan kadar karbon
yang terkandung dalam makanan tidak akan tinggi. Selain itu juga, zat gizi dalam
makanan akan tetap tersimpan dalam bahan makanan tersebut. Karena demikian
menguntungkannya, maka penulis mengusung tema baking ini judul dari tugas
akhir.
B.
RUMUSAN MASALAH
Dari
latar belakang diatas, dapat di simpulkan bahwa rumusan masalahnya adalah:
1.
Apa
itu makanan?
2.
Apa
fungsi makanan?
3.
Bagaimana
pola makanan yang baik?
4.
Apa
saja masalah gizi, penyebab kekurangan gizi, dan upaya penanggulangannya?
C.
TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisannya adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui apa itu makanan?
2.
Untuk
mengetahuui apa saja fungsi makanan
3.
Untuk
mengetahui bagaimana pola makan yang
baik
4.
Untuk
mengetahui apa saja masalah gizi, penyebab kekurangan gizi, dan upaya
penanggulangannya
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
MAKANAN
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang dimakan oleh makhluk hidup mendapatkan tenaga dan nutrisi. Cairan yang dipakai untuk maksud ini sering disebut minuman, tetapi kata 'makanan' juga bisa dipakai. Istilah ini
kadang-kadang dipakai dengan kiasan, seperti "makanan untuk
pemikiran". Kecukupan makanan dapat dinilai dengan status gizi
secara antropometri.
Makanan yang dibutuhkan manusia
biasanya diperoleh dari hasil bertani atau berkebun yang meliputi sumber hewan,
dan tumbuhan. Beberapa orang menolak untuk memakan makanan dari hewan seperti,
daging, telur, dan lain-lain. Mereka yang tidak suka memakan daging, dan
sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang yang hanya memakan
sayuran sebagai makanan pokok mereka.
Pada umumnya bahan makanan
mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmendan lain-lain.
Makanan
yang biasa dikonsumsi oleh Manusia
|
||
Sumber
tumbuhan
|
Sumber
Hewan
|
|
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan
sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya.
Makanan dapat membantu manusia dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan
manusia, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, dan lemak adalah salah satu contoh gizi yang akan didapatkan
dari makanan.
Setiap jenis gizi mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga
sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan, baik
otak maupun tubuh. Lemak digunakan oleh tubuh sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.
Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah
menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh saat membutuhkan
energi.
Makanan yang baik adalah makanan yang
sehat, yaitu makanan yang bergizi dan seimbang. Makanan bergizi dan seimbang
adalah makanan yang mengandung enam zat makanan yang diperlukan oleh tubuh
kita, yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan air.
Makanan
yang seimbang adalah makanan yang mengandung zat penghasil energy (karbohidrat
dan lemak) seimbang dengan zat pelindung, yaitu vitamin dan mineral.
Keseimbangan yang baik antara zat-zat makanan tersebut adalah satu porsi
protein, satu porsi lemak, dan empat porsi karbohidrat. Di samping itu,
keseimbangan juga mencakup sumbernya, yaitu cukup akan sayuran hijau yang kaya
akan mineral, vitamin serta serat.
Setiap
hari kita melakukan aktivitas. Untuk aktivitas tersebut diperlukan energy yang
berasal dari makanan yang kita makan. Jumlah energy yang diperlukan sesuai
dengan berat ringannya aktivitas yang kita makan. Jumlah energy yang diperlukan
sesuai kita makan harus seimbang dengan energy yang kita keluarkan. Energi yang
dikandung makanan tidak boleh lebih atau kurang dengan yang kita butuhkan.
Apabila
makanan yang kita makan mengandung energy yang lebih dari yang dibutuhkan, zat
makanan akan disimpan dalam bentuk lemak. Kalau hal ini berlangsung
terus-menerus, akan terjadi kegemukan. Orang yang terlalu gemuk tidak baik untuk
kesehatan karena mudah terserang penyakit.
Gangguan
kesehatan juga akan terjadi apabila dalam melaksanakan kita kekurangan zat
makanan tertentu. Secara umum orang yang mengalami kekurangan zat makanan
tertentu akan mengalami gangguan kesehatan atau mengalami penyakit defesiensi.
Penyakit defisiensi artinya penyakit yang diebabkan oleh kekurangan suatu zat
misalnya kekurangan protein, kekurangan vitamin A, kekurangan vitamion C,
kekurangan zat besi, dan kekurangan zat iodium.
Kekurangan
bahan makanan pokok seperti lemak, karbohidrat, dan protein akan menyebabkan
tubuh lemah kurang bertenaga. Penyakit yang timbul karena kekurangan makanan
sering disebut kekurangan kalori protein (KKP). Akibat kekurangan energy, orang
yang menderita KKP akan menjadi kurus, tampak letih, lemah, dan lesu. Di
samping itu, daya tahan tubuh juga rendah sehingga orang yang mengalami KKP
akan mudah terserang penyakit.
Masih
banyak lagi berbagai penyakit yang disebabkan oleh kekurangan zat tertentu.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan gangguan penglihatan, yaitu rabun senja.
Apabila gangguan ini terus berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan mata
total, yaitu xeroftalmia. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gangguan
saluran pencernaan, yaitu skorbut. Skorbut ditandai oleh gusi mudah berdarah,
gigi mudah goyah, sariawan, dan apabila terjadi luka penyembuhannya lambat.
·
Kekurangan karbohidrat dan lemak
dapat menyebabkan penyakit haramus.
·
Kekurangan protein menyebabkan
penyakit busung lapar (HO) dan Kwashiorkor.
·
Kekurangan vitamin (avitaminosis)
·
Kekurangan vitamin A menyebabkan
haemerolophy, xyropthalmia, katarak.
·
Kekurangan vitamin B1, menyebabkan
penyakit beri-beri
·
Kekurangan vitamin B6, menyebabkan
penyakit pellagra, peradangan pada kulit/bercak-bercak merah dan gangguan saraf
·
Kekurangan vitamin C mentyebabkan
gusi berdarah, luka sukar sembuh, nyeri persendian, dan daya tahan terhadap
infeksi rendah.
·
Kekurangan vitamin D menyebabkan
pertumbuhan tulang terhambat, tulang bengkok, gigi keropos dan kejang otot.
·
Kekurangan vitamin E menyebabkan
kemandulan dan gangguan otot.
·
Kekurangan vitamin K menyebabkan
darah sukar membeku.
·
Kekurangan garam mineral
(defisiensi)
·
Kekurangan besi (Fe) menyebabkan
anemia
·
Kekurangan yodium menyebabkan
penyakit gondok pada orang dewasa dan pada kanak-kanak menyebabkan kritisme
(kekerdilan)
·
Kekurangan kalsium (Ca) dan posfor
(P) menyebabkan tulang menjadi lunak, gigi karies ( mudah keropos)
Adapun
maksudnya bahwa jumlah dari setiap zat makanan disesuaikan dengan usia, jenis
kelamin, iklim, berat badan, atau penyakit yang diderita. Apabila makanan sudah
mengandung karbohidrat,protein, lemak, vitamin, mineral dan air dinamakan
makanan seghat. Jadi makanan seimbang sudah pasti sehat tetapi makanan sehat
belum tentu seimbang. Makanan itu dapat diperoleh dariu nasi, lauk pauk, sayur
mayor dan buah-buahan atau bisa ditambah dengan susu.
B.
FUNGSI
MAKANAN
Makanan
yang dikonsumsi manusia berfungsi sebagai berikut:
1.
Zat tenaga
a.
Hidrat arang (nasi/beras, jagung,
ubi, mie, roti, kentang, sagu, ketela pohon, tepung, talas, maizena, dll).
b.
Lemak (susu, keju, mentega, daging
berlemak, telur, kacang-kacangan, kelapa dan macam-macam minyak goring).
c.
Protein (protein hewani: ikan tawar,
ikan laut, ati, daging dan susu. Protein nabati: tahu, tempe, oncom, kedelai,
kacang tanah, dan kacang ijo)
2.
Zat pembangun
a.
Protein
b.
Air (air yang diperlukan tubuh
sekurang-kurangnya 2,5 liter/hari
c.
Mineral terdiri dari:
·
Kalsium (susu,telur,kentang,ikan,
dan buncis)
·
Zat besi (daging tak berlemak,
telur, kentang, kacang-kacangan dan sayuran
·
Yodium (garam yang beryodium, hasil
laut seperti ikan, kerang, udang, dan ganggang).
·
Pospor (terdapat dalam daging, susu,
telur dan kacang).
Manfaat
dari zat pembangun:
·
Untuk pertumbuhan badan
·
Untuk mengatasi sel yanga rusak
·
Untuk mengganti darah yang hilang
·
Untuk menutup atau menyembuhkan luka
3.Zat
ppengatur dan pelindung
a.
Mineral
b.
Vitamin
o Vitamin A
o Vitamin B1
o Vitamin B2
o Vitamin B12
o Vitamin C
o Vitamin D
o Vitamin E
o Vitamin K
C.
POLA MAKAN YANG MEMENUHI KECUKUPAN GIZI
Zat
gizi yang ada dalam makanan dapat dibagi menjadi enam bagian besar yaitu hidrat
arang, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Agar kita dapat mudah
mengingat makanan apa yang menjadi sumber keenam zat tersebut perlu disusun
pedoman makanan sehari-hari.
Pada
umumnya hidangan makanan lengkap terdiri dari:
1.
Makanan pokok: nasi, jagung, tiwul,
dan sebagainya. Makanan pokok ini mempunyai fungsi utama untuk member rasa
kenyang
2.
Lauk: daging, ikan, tahu, tempe,
lauk ini emberi rasa nikmat, sehingga makanan pokok yang umumnya netral/tawar
lebih terasa enak karena adanya lauk ini.
3.
Sayur: sayur berkuah, urap, tumis,
maupun lalap. Sayur ini dapat memberikan kesegaran waktu makan.
4.
Buah: berupa buah segar seperti
pisang, papaya, jeruk dll. Peranannya biasanya dianggap sebagai pencuci mulut.
Susunan hidangan/makanan diatas,
bila dianalisa secara ilmiah ternyata sangat tinggi nilainya, yaitu makanan
pokok sebagai sumber ernergi, lauk sebagai sumber protein dan lemak, sayur, dan
buah sebagai sumber protein dan mineral.
D. MASALAH
GIZI, PENYEBAB KEKURANGAN GIZI, DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
1.
Masalah
Gizi
Perkembangan masalah
gizi di Indonesia bisa dibagi ke dalam tiga hal, yakni masalah gizi yang sudah
terkendali, masalah yang belum bisa diselesaikan (un-finished), dan masalah
gizi yang justru semakin meningkat dan mengancam kesehatan masyarakat
(emerging).
Masalah Gizi yang Sudah Terkendali
Anemia
Anemia adalah kondisi di mana tubuh
tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen pada
jaringan tubuh. Masalah kesehatan ini paling banyak ditemukan pada ibu hamil
dengan gejala berupa rasa lelah, lemah, pucat, detak jantung tidak beraturan,
dan sakit kepala. Berdasarkan data yang diambil dari Riset Kesehatan Dasar
tahun 2013, lebih dari 15 persen balita dan 37 persen ibu hamil mengalami
anemia.
GAKI
Tubuh kita membutuhkan sejumlah yodium untuk membuat zat kimia yang dikenal
sebagai hormon tiroid. Di mana hormon tiroid inilah yang nantinya mengendalikan
metabolisme dan fungsi penting tubuh lainnya. Kekurangan iodium atau yang biasa
disebut GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) memang bukanlah satu-satunya penyebab
kadar tiroid dalam tubuh menjadi rendah.
Namun, kekurangan iodium dapat
menyebabkan pembesaran abnormal kelenjar tiroid, yang lebih dikenal dengan
gondok. Nah, untuk menanggulangi masalah ini, pemerintah telah mewajibkan semua
garam yang beredar di pasaran, harus mengandung iodium sedikitnya 30 ppm. Kamu
sudah menggunakan garam beryodium, kan?
Masalah yang Belum Terselesaikan
Stunting
Apa itu Stunting? Permasalahan ini
merupakan kondisi malnutrisi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang
kurang dalam waktu cukup lama, biasanya terjadi karena pemberian makanan tidak
sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi sejak dalam kandungan, dan baru
akan terdeteksi saat anak berusia dua tahun. Gejala-gejala stunting di
antaranya:
·
Postur anak lebih pendek dari anak
seusianya,
·
Proporsi tubuh cenderung normal,
tetapi anak tampak lebih muda atau kecil untuk usianya,
·
Berat badan rendah untuk anak
seusianya, dan
·
Pertumbuhan tulang tertunda.
Di tahun 2013, sebanyak 37,2 persen
balita di Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini seringkali dianggap normal
karena alasan keturunan. Padahal, stunting bisa sangat memengaruhi perkembangan
otak, mengurangi produktivitas seseorang saat usianya masih sangat muda, dan
meningkatkan risiko pengembangan penyakit tidak menular di usia lanjut.
Stunting juga dianggap sebagai salah
satu faktor risiko seseorang terkena diabetes, hipertensi, obesitas, dan
kematian akibat infeksi. Dan, waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah
sejak awal kehamilan, hingga dua tahun pertama kehidupan anak. Maka, kebutuhan
gizi ibu hamil benar-benar harus terpenuhi, untuk mengoptimalkan perkembangan
janin. Selain itu, pemberian ASI eksklusif dan gizi seimbang pada balita juga
perlu menjadi perhatian khusus, agar anak tidak tumbuh pendek atau stunting.
Kurang Gizi
Tubuh kurus akibat gizi yang kurang
sering dinilai lebih baik daripada tubuh gemuk akibat gizi lebih, padahal
kenyataannya tidak. Sama seperti obesitas, baik anak-anak pun remaja dengan
gizi kurang, memiliki risiko pada kesehatannya. Kamu bisa mengukur kategori
status gizi melalui kalkulator BMI.
Di mana bayi dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) biasanya akan mengalami kehidupan di masa depan yang kurang
baik. Karena, kebutuhan zat gizi mereka tidak terpenuhi, dalam masa pertumbuhan
balita akan meningkatkan kerentanannya terhadap penyakit infeksi pada awal-awal
kehidupannya, dan berlangsung hingga ia dewasa. Beberapa risiko kurang gizi di
antaranya:
·
Malnutrisi, defisiensi vitamin, atau
anemia,
·
Osteoporosis,
·
Penurunan fungsi kekebalan tubuh,
·
Masalah kesuburan yang disebabkan
oleh siklus menstruasi yang tidak teratur, dan
·
Masalah pertumbuhan pun
perkembangan, terutama pada anak juga remaja.
Masalah Gizi yang Sangat Mengancam
Kesehatan
bangsaonline.com
Berdasarkan Global Nutrition Report
di tahun 2014, Indonesia termasuk ke dalam 17 negara yang memiliki 3
permasalahan gizi dalam waktu yang bersamaan, antara lain:
·
Stunting (pendek),
·
Wasting (kurus), dan
·
Overweight (obesitas).
Di mana obesitas atau kelebihan gizi
termasuk dalam masalah gizi yang mengancam kesehatan masyarakat kita. Kondisi
abnormal atau kelebihan lemak yang serius dalam jaringan adiposa ini sangat
bisa mengganggu kesehatan. Maka, cek kategori status gizi kita masing-masing,
dengan menggunakan kalkulator BMI, agar kamu tahu apakah kamu termasuk ke dalam
manusia dengan gizi lebih atau tidak.
Karena penyebab kelebihan gizi yang
paling mendasar adalah ketidakseimbangan energi dan kalori yang dikonsumsi
dengan jumlah yang dikeluarkan. Entah itu terjadi pada anak-anak, remaja, pun
dewasa, prevalensi gizi lebih ini terus meningkat hampir satu persen di setiap
tahunnya.
Jika seorang anak sudah mengalami
obesitas sejak balita, maka mereka akan lebih rentan terkena penyakit tidak
menular saat dewasa, seperti diabetes dan jantung. Untuk menjaga berat badan
tetap seimbang dan ideal, kita sangat perlu mengubah pola hidup sehat dengan
membatasi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, dengan meningkatkan konsumsi
buah dan sayuran, serta melakukan aktivitas fisik secara teratur.
2.
Penyebab Kekurangan Gizi
Ada
beberapa hal yang menyebabkan seseorang kekurangan gizi, antara lain sebagai
berikut:
·
Diet Yang Berlebihan.
·
Mengkonsumsi Minuman Beralkohol.
·
Kondisi Ekonomi Yang Tidak Memadai.
·
Mengalami Gangguan Pencernaan.
·
Kekurangan Yodium.
·
Kekurangan Karbohidrat.
· Kondisi Gigi Yang Tidak Bagus.
3.
Upaya penanggulangan kekurangan gizi
atau upaya mengatasi kekurangan gizi:
Dalam mengatasi masalah gizi tersebut perlu upaya
sungguh-sungguh dari pemerintah maupun masyarakat secara keseluruhan melalui
kerja sama yang sebaik-baiknya dari semua instansi yang berurusan langsung
maupun tidak langsung mengenai peningkatan gizi, dengan melalui pendekatan
masalah dari berbagai sudut teknis, medis, produksi, ekonomi, social budaya,
dan agama.
Dengan demikian diperlukan adanya program
yang menyeluruh dan terpadu. Dalam usaha mewujudkan adanya program tersebut
serta upaya pelaksanaanya, disusunlah struktur perbaikan menun makanan rakyat
yaitu:
1.Ditingkat pusat dikoordinasikan oleh Menko Kesra yang
kegiatan sehari-hari dilaksanakan oleh Komisi Teknik Perbaikan Mutu Rakyat
(Komtek PMMR)
2. Ditingkat provinsi dan kabupaten/kotamadya terdapat badan
perbaikan gizi daerah (BPGI)
3.Ditingkat kecamatan terdapat Tim UPGK Kecamatan.
4.Di desa/kelurahan diwadahi oleh LKMD dan PKK.
Meskipun keadaan gizi di Negara kita
sudah memperlihatkan kemajuan, namun masih memerlukan perhatian secara serius
antara lain ditandai dengan masih tingginya angka kematian dan rendahnya angka
harapan hidup.
Adapun hal-hal yang bisa kita
lakukan untuk mengatasi kekurangan gizi adalah sebagai berikut:
1.
Perbaiki
asupan nutrisi
Penanganan
bagi para penderita kurang gizi yang paling utama yakni dengan pemberian
nutrisi secara layak dan mencukupi, mulai dari menu karbohidrat layaknya dalam
bentuk nasi dan roti, protein dalam segala jenis lauk pauk baik dari nabati
seperti tahu ataupun dari hewani layaknya menu olahan telur dan seterusnya,
perhatikan pula kandungan asupan vitamin yang bisa diperoleh dari ragam jenis
sayuran atau juga pada buah-buahan segar, pemberian susu yang kaya akan nutrisi
mencukupi juga layak dijadikan pilihan, yan pasti pemberian asupan nutrisi
mencukupi haruslah dilakukan secara berkala dan kontinyu, hal ini demi
memaksimalkan adaptasi tubuh dalam penyerapan nutrisi secara maksimal.
Perhatikan pula untuk pencegahan maka asupan nutrisi pada kalangan tertentu
semisal ibu hamil dan menyusui haruslah ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan
yang mencukupi demi terhindar dari hal yang tak diinginkan selanjutnya, karena
bagaimanapun dua kondisi ini pada umumnya membuat para wanita utamanya memiliki
beban yang memebihi dari waktu biasanya jadi perlu untuk diberikan perhatian
khusus lebih lanjut.
2.
Lakukan
pengobatan
Prosedur
yang satu ini harus dilakukan secara spesifik apabila memang ditemukan gejala
penyakit yang memang melatarbelakangi munculnya kekurangan gizi tersebut,
semisal pengobatan secara intensif pada diare lantaran infeksi maupun
permasalahan pencernakan lain yang berhubungan langsung dengan sistem serap
nutrisi pada tubuh yang umumnya terletak pada saluran usus, fokus terapi untuk
penyakit pemicu ini akan semakin dapat memaksimalkan pula penanganan pada
gejala kekurangan gizi secara sekaligus.
3.
Minimalisir
kebiasaan buruk
Beberapa
kebiasaan kurang sehat layaknya salah diet ketat ataupun merokok harus diminimalisir
secara ketat, lantaran kegiatan seperti ini sama sekali tidak membawa manfaat
baik bagi tubuh dan justru sangat membahayakan, baiknya lakukan kegiatan yang
lebih positif dampaknya bagi tubuh karena jika dibiarkan terus berlanjut tak
ayal maka ragam masalah kesehatan pun akan mengintai di kemudian harinya jadi
cobalah untuk senantiasa bijak dalam memilah gaya hidup anda demi kesehatan
anda sampai hari mendatang.
4.
Pemaksimalan
keseimbangan ekonomi
Hendaklah
untuk yang satu ini pemerintah sebagai pemegang kekuasaan yang utama dan luas
juga ikut andil secara nyata demi menjaga keseimbangan supaya perbaikan ekonomi
juga dapat dirasakan oleh masyarakat kelas bawah, dan juga kebiasaan untuk
menggalakkan empati pada sesama layak juga untuk dijadikan alternatif demi
memperhatikan sesama kita yang berada pada ujung kemiskinan, bantuan sembako
dan bahan pangan secara tepat sasaran semoga dapat menjadi langkah nyata yang
dapat mengurangi merebaknya wabah kekurangan gizi di kalangan bawah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan materi yang
telah disampaikan maka dapat ditarik sebuah kesimpulan yaitu:
1.
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang dimakan oleh makhluk hidup mendapatkan tenaga dan nutrisi.
2.
Makanan berfungsi sebagai zat
tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur dan pelindung
3.
Zat gizi yang ada dalam makanan dapat dibagi menjadi enam bagian besar
yaitu hidrat arang, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
4.
Masalah gizi terbagi atas 2 bagian
yaitu yang sudah terkendali dan yang belum terselesaikan. Penyebab kekurangan
gizi adalah diet yang berlebihan, mengkonsumsi minuman beralkohol, kondisi
ekonomi yang tidak memadai, mengalami gangguan pencernaan, kekurangan yodium, kekurangan karbohidrat, dan
kondisi gigi yang tidak bagus. Hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi
kekurangan gizi adalah perbaiki asupan nutrisi, lakukan pengobatan, Minimalisir kebiasaan buruk, dan Pemaksimalan keseimbangan ekonomi
B.
SARAN
1.Makanan harus diolah dengan baik agar seseorang bisa lebih
sehat
2.Seseorang yang ingin mendapatkan atau merasakan fungsi dari
makanan harus mengkonsumsi makanan yang seimbang
3. Kita harus mengkonsumsi makanan sehat seperti 4 sehat 5
sempurna
4. Masalah gizi tidak hanya bisa diatasi oleh pemerintah namun
kita juga bisa mengatasinya dengan cara mengkonsumsi makanan sehat dan
melakukan pengobatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar