Rabu, 04 September 2019

TATA LAKSANA KELUARGA


KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat tuhan yang maha esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan membemberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                                Makassar, 06 November  2018


                                                                                                            Penyusun



















DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN
A.        LATAR BELAKANG……………………………………………….1
B.        RUMUSAN MASALAH…………………………………………….1
C.        TUJUAN PENULISAN………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
A.                ARTI TATA LAKSANA KELUARGA……………………………...2
B.                 PEMANFAATAN SUMBER-SUMBER
DALAM TATA LAKSANA KELUARGA…………………………..2
C.                 GAMBARAN PENGGUNAAN
 SUMBER-SUMBER DALAM SUATU KELUARGA……………...3
D.                PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP
TATA LAKSANA KELUARGA……………………………………..4
BAB III PENUTUP
A.        KESIMPULAN………………………………………………………5














BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR  BELAKANG
Keluarga adalah lembaga sosial dalam masyarakat, yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan anggota keluarga. Setiap kleuarga dalam pelaksanaannyamenginginkan kehidupan keluarga yang bahagiadan sejahtera baik secara materil maupun non matetil. Kehidupan keluarga bahagia dan sejahtera merupakan identifikasi yang tidak dapat digunakan bersama oleh masing-masing keluarga.
Salah satu upaya untuk mencapai kehidupan keluarga yang bahagiadan sejahtera adalah dengan ketentuan dan manajemen rumah tangga yang baik atau tata laksana rumah tangga. Tata laksana rumah tangga adalah proses yang memberikan petunjuk tentang cara-cara pengendalian dan penyelesaian pekerjaan rumah tangga sehari-hari yang disebutkan pada fungsi, hak, dan kewajiban setiap individu sebagai anggota keluarga.
Banyak keluarga yang beranggapan bahwa, tugas-tugas kerumahtanggan hakekatnya adalah milik seutuhnya seorang istri atau ibu. Tugas-tugas kerumahtanggan yang sifatnya domestic seperti mengelola waktu, pembagian tugas-tugas rumah tangga, mencuci, membersihkan halaman, dan lainnya merupakan upaya-upaya dalam pengaturan dan memberikan petunjuk dalam melakukan pekerjaan rumah dalam kehidupan sehari-hari sehingga keluarga bahagia dan sejahtera.

B.   RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas di hasilkan rumusan masalah tata laksana keluarga sebagai berikut:
1.      Apa arti tata laksana keluarga?
2.      Bagaiman pemanfaatan sumber-sumber dalam tata laksana keluarga?
3.      Bagaimana gambaran penggunaan sumber-sumber dalam suatu keluarga?
4.      Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap tata laksana keluarga?

C.   TUJUAN PENULISAN

1.      Mengetahui arti tata laksana keluarga
2.      Mengetahui pemanfaatan sumber-sumber dalam tata laksana keluarga
3.      Mengetaui gambaran penggunaan sumber-sumber dalam suatu keluarga
4.      Mengetaui pengaruh lingkungan terhadap tata laksana keluarga







BAB II
PEMBAHASAN
A.   ARTI TATA LAKSANA RUMAH TANGGA
Tata laksana rumah tangga adalah proses yang memberikan petunjuk tentang cara-cara pengendalian dan penyelesaian pekerjaan rumah tangga sehari-hari yang disebutkan pada fungsi, hak, dan kewajiban setiap individu sebagai anggota keluarga.
Dra. R, Hadi Sadikin memberikan definisi tata laksana keluarga  adalah suatu proses mental yang kreatif yang meliputi perencanaan, pelaksanaan sambil mengawasi dan penilaian dalam rumah tangga dengan memperhitungkan sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.

B.   PEMANFAATAN SUMBER-SUMBER DALAM TATA LAKSANA KELUARGA

Jadi dalam tata laksana rumah tangga, pemanfaatan sumber-sumber keluarga harus diusahakan semaksimal mungkin. Sumber-sumber tersebut meliputi:
1.     Sumber-sumber manusiawi (human), yang terdiri dari:
-           Tenaga
-           Kecakapan
-           Pengetahuan
-           Kemampuan
2.     Sumber-sumber material (non human), terdiri dari:
-           Waktu
-           Uang
-           Barang/ benda
-           Fasilitas umum
Dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada, yang tidak sama bagi setiap orang diharapkan bisa mencapai tujuan yang dikehendaki.
Oleh karena tata laksana rumah tangga menyangkut penggunaan sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga, maka tata laksana keluarga digolongkan sebagai berikut:
a.       Tata Laksana Waktu
Ini meliputi penggunaan waktu seefisien mungkin. Waktu tersebut dapat dipergunakan oleh individu untuk bekerja, beristirahat dan melakukan hobby atau melaksanakan tugas-tugas sosial.
b.      Tata Laksana Tenaga
Ini menyangkut usaha memanfatkan tenaga seefisien mungkin.
c.       Tata Laksana Keuangan
d.      Tata Laksana Barang
-          Penyediaan barang yang diperlukan dalam rumah tangga (perabot rumah tangga dan alat-alat rumah tangga lainnya)
-          Pemanfaatan barang tersebut
-          Menata barang tersebut dalam suatu tempat atau ruangan
-          Pemeliharaan barang-barang tersebut sesuai dengan asla bahannya secara teratur
e.       Tata laksana Minat
Usaha membangkitkan minat dan kemudian menyalurkannya dengan tepat. Minat ini sebagai pendorong sumber-sumber manusiawi yang tersedia dapat difungsikan, misalnya bagaimana tenaga, kecakapan, pengetahuan, dan kemampuan setiap anggota keluarga dapat dimanfaatkan sebai mungkin.
f.       Tata Laksana Pelayanan/ Fasilitas Umum
Usaha memanfaatkan fasilitas umum yang tersedia. Misalnya pasar, sekolah, rumah sakit, dokter, tempat bekerja dan sebagainya)


C.    GAMBARAN PENGGUNAAN SELURUH SUMBER-SUMBER KELUARGA
Memasuki kehidupan rumah tangga hingga akhir tidak semua pasutri berhasil menghadapi tingkatan dalam lingkungan hidup keluarga, tetapi mereka yang beruntungdapat melaluinya cukup banyak jumlahnya. Adapun lingkungan hidup keluarga dapat dikelompokkan delapan tingkat/masa/situasi, yaitu:
1.      Masa mulai berumah tangga
Pada masa ini anggota keluarga baru terdiri dari suami istri, yang seyokyanya sudah mulai hidup berpisah dari keluarga orang tuanya atau keluarga lainnya. Ini penting sekali dalam memasuki babak baru dari kehidupan dan individu yang tadinya hidup bebas, sekarang sudah terikat satu sama lain. Mulai merencanakan cita-cita yang ingin dicapai bersama, bagaimana cara atau usaha untuk mencapainya. Dalam masa ini suami istri mulai menyiapkan barang-barang apa yang perlu dibeli apa yang etlah ada dan sebagainya. Menabung sebagai persiapan untuk menyongsong kelahiran bayi adalah amat penting.
2.      Masa anak-anak lahir dan memasuki taman kanak-kanak
Pada masa ini, kesibukan terutama ibu mulai meningkat, demiian juga keuangan banyak diperlukan. Persiapan kelahiran bayi dari mulai dikandungan sangatlah banyak muali dari makanan bergiszi, baju hamil, dan pesiapan pakaian bayi dan alat-alat perawatan bayi. Selain itu juga perlu membantu mengerjakan pekerjaan rutin dalam rumah, karena waktu dan tenaga ibu belum cukup kuat dan habis tersisa untuk kepentingan bayi. Apabila bayi meningkat besar diperlukan makanan tambahan untuk bayi, kelahiran bayi pertama disusul seterusnya. Kerepotanpun akan terus meningkat, disini perlu sekali keterampilan dari seorang ibu dalam menata laksankan rumah tangganya, missal perhatian pada suami, anak, rumah, makanan, pakaian, perawatan diri pribadi dan sebagainya.
3.      Masa anak-anak memasuki sekoal dasar
Perhatian orang tua  bertambah denga pendidikan anak-anak meliputi pendidikan dirumah, persiapan mengikuti pendididikan formal misalmya: mengikuti perkembangan intelektual anak, memeriksa pekerjaan rumahnya, menyediakan keperlaun sekolah, makanan yang bergizi, pakaian yang bersih dan terawat, transportasi dan sebagainya. Dalam masa kedua dan ketiga ini orang tua banyak direpotkan dengan pekerjaan tambahan untuk selalu meraoikan rumah yang berantakan.
4.      Masa anak-anak memasuki sekolah menengah
Kerepotan bagi ibu mulai berkurang, karena anak-anak telah pandai mengurus dirinya sendiri dan telah pandai membantu. Keuangan akan bertambah banyak diperlukan, karena dengan meningkatnya usia anak-anak, meningkat kegiatannya dan meningkat pula kebutuhannya.
5.      Masa anak-anak memasuki perguruan tinggi
Kesibukan ibu merawat anak-anak semakin berkurang, akan tetapi kebutuhan keuangan semakin meningkat .dalam hal ini apabila orang tua telah menyadari hal tersebut jauh sebelumnya maka orang tua hatus sudah mempunyai jaminan keuangan untuk biaya pendidikan anak-anaknya. Dalam memasuki perguruan tinggi  yang sudah pasti amat mahal , terlebih-lebih kalau keluar kota tempat orang tua tinggal. Rasanya keadaan ekonomi keluarga sudah mantap.
6.      Masa anak-anak meninggalkan rumah
Anak-anak satu persatu mulai meninggalkan rumah orang tuanya, disebabkan karena:
-          Anak-anak telah berkeluarga dan telah membentuk satu keluarga baru.
-          Anak-anak yang telah bekerja di suatu tempat yang jauh dari orang tuanya.
Perlu dijelaskan disini bahe=wa yang dimaksud dengan meninggalkan rumah orang tua diatas ialah keluar dari rumah orang tua dan telah dapat berdiri sendiri. Tugas dan tanggung jawab orang tua mengenai mengurus dana dan membiayai telah selesai. Anak-anak telah dapat membantu keuangan orang tuanya. Waktu dan tenaga ibu makin banyak tersisa, ibu telah dapat menyalurkan kesukaannya  (hobi). Dan dalam masa ini banyak ibu-ibu yang kembali kebangku sekolah atau mencari pekerjaan dengan alas an mengisi waktu luang. Ayah mungkin masih bekerja atau sudah pension.
7.      Masa beristirahata atau mas usia pertengahan
Ayah yang telah pension dan ibu juga mugkin masih bekerja atau juga telah pension. Kerepotan yang membutuhkan banyak tenaga sudah amat berkurang, demikian juga kebutuhan keuangan. Suami istri ini telah tinggal berdua lagi seperti pada permulaan membina keluarga tetapi dengan situasi yang berbeda. Di harapkan dalam mas ini suami istri yang telah menjalani perjuangan panjang hidup ini, kini dapat beristirahat dengan bahagia, dapat merasakan hasil perjuangan dengan rasa syukur.
8.      Masa jompo
Masa di mana ketahanan fisik dan mentalnya nulai menurun. Dalam masa ini justru merekalah yang memerlukan perawatan dari anak-anaknya. Kebutuhan keuangan mungkin meningkat lagi dengan besarnya biaya pengobatan.
Kedelapan fase dalam lingkungan keluarga di atas, tidak berdiri sendiri secara utuh, akan tetapi berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu mungkin salah satu keluarga memasuki lebih dari satu fase apabila keluarga tersebut mempunyai banyak anak dengan jarak yang cukup berjauhan. Juga masalah yang di paparka diatas berlaku untuk keluarga dan ibu pada waktu memasuki waktu berumah tangga, tidak terlibat dalam tenaga kerjaan, seperti kebanyakan keluarga-keluarga di Indonesia. Bagi keluarga dimana ibu bekerja di luar rumah maka kesibukan akan berlipat ganda. Oleh karena itu tata laksana waktu dan tenaga amat penting dilaksanakan dengan baik.

D.  LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL

Lingkungan tempat tinggal dimana keluarga tersebut tinggal memberi pengaruh terhadap tata laksana rumah tangga, misalnya:
-          Sosial budaya
-          Kota atau desa
-          Jarak antara rumah dan pasar
-          Jarak antara rumah dan sekolah
-          Jarak antara rumah dan dokter /rumah sakit /puskesmas
-          Fasilitas transport
-          Jarak antara rumah dengan tempat-tempat umum lainnya, dsb.
Faktor-faktor di atas mempengaruhi pemakaian atau penggunaan sumber-sumberyang dimiliki oleh suatu keluarga dalam usahanya dalam menyeimbangkan apa yang dimiliki dan kebutuhan tiap anggota keluarga.
KESIMPULAN
·         Tata laksana rumah tangga adalah proses yang memberikan petunjuk tentang cara-cara pengendalian dan penyelesaian pekerjaan rumah tangga sehari-hari yang disebutkan pada fungsi, hak, dan kewajiban setiap individu sebagai anggota keluarga.
·         Jadi dalam tata laksana rumah tangga, pemanfaatan sumber-sumber keluarga harus diusahakan semaksimal mungkin. Sumber-sumber tersebut meliputi:
1.     Sumber-sumber manusiawi (human), yang terdiri dari:
-           Tenaga
-           Kecakapan
-           Pengetahuan
-           Kemampuan
2.     Sumber-sumber material (non human), terdiri dari:
-           Waktu
-           Uang
-           Barang/ benda
-           Fasilitas umum
·         Adapun lingkungan hidup keluarga dapat dikelompokkan delapan tingkat/masa/situasi, yaitu:
1.         Masa mulai berumah tangga
2.         Masa anak-anak lahir dan memasuki taman kanak-kanak
3.         Masa anak-anak memasuki sekoal dasar
4.         Masa anak-anak memasuki sekolah menengah
5.         Masa anak-anak memasuki perguruan tinggi
6.         Masa anak-anak meninggalkan rumah
7.         Masa beristirahata atau mas usia pertengahan
8.         Masa jompo























DAFTAR PUSTAKA

BUKU AJAR ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA 2012, DRA.HJ. ANDI  FARIDAWATI,M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar