KATA
PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat tuhan yang
maha esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan membemberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Makassar,
06 November 2018
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………...ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG……………………………………………….1
B. RUMUSAN
MASALAH…………………………………………….1
C. TUJUAN
PENULISAN………………………………………………1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
ARTI TATA LAKSANA
KELUARGA……………………………...2
B.
PEMANFAATAN
SUMBER-SUMBER
DALAM TATA LAKSANA KELUARGA…………………………..2
C.
GAMBARAN PENGGUNAAN
SUMBER-SUMBER
DALAM SUATU KELUARGA……………...3
D.
PENGARUH LINGKUNGAN
TERHADAP
TATA LAKSANA KELUARGA……………………………………..4
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN………………………………………………………5
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keluarga adalah
lembaga sosial dalam masyarakat, yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan anggota
keluarga. Setiap kleuarga dalam pelaksanaannyamenginginkan kehidupan keluarga
yang bahagiadan sejahtera baik secara materil maupun non matetil. Kehidupan
keluarga bahagia dan sejahtera merupakan identifikasi yang tidak dapat
digunakan bersama oleh masing-masing keluarga.
Salah satu upaya untuk
mencapai kehidupan keluarga yang bahagiadan sejahtera adalah dengan ketentuan
dan manajemen rumah tangga yang baik atau tata laksana rumah tangga. Tata
laksana rumah tangga adalah proses yang memberikan petunjuk tentang cara-cara
pengendalian dan penyelesaian pekerjaan rumah tangga sehari-hari yang
disebutkan pada fungsi, hak, dan kewajiban setiap individu sebagai anggota
keluarga.
Banyak keluarga yang
beranggapan bahwa, tugas-tugas kerumahtanggan hakekatnya adalah milik seutuhnya
seorang istri atau ibu. Tugas-tugas kerumahtanggan yang sifatnya domestic
seperti mengelola waktu, pembagian tugas-tugas rumah tangga, mencuci,
membersihkan halaman, dan lainnya merupakan upaya-upaya dalam pengaturan dan
memberikan petunjuk dalam melakukan pekerjaan rumah dalam kehidupan sehari-hari
sehingga keluarga bahagia dan sejahtera.
B. RUMUSAN
MASALAH
Dari
latar belakang di atas di hasilkan rumusan masalah tata laksana keluarga
sebagai berikut:
1.
Apa
arti tata laksana keluarga?
2.
Bagaiman
pemanfaatan sumber-sumber dalam tata laksana keluarga?
3.
Bagaimana
gambaran penggunaan sumber-sumber dalam suatu keluarga?
4.
Bagaimana
pengaruh lingkungan terhadap tata laksana keluarga?
C. TUJUAN
PENULISAN
1.
Mengetahui
arti tata laksana keluarga
2.
Mengetahui
pemanfaatan sumber-sumber dalam tata laksana keluarga
3.
Mengetaui
gambaran penggunaan sumber-sumber dalam suatu keluarga
4.
Mengetaui
pengaruh lingkungan terhadap tata laksana keluarga
BAB
II
PEMBAHASAN
A. ARTI
TATA LAKSANA RUMAH TANGGA
Tata laksana rumah
tangga adalah proses yang memberikan petunjuk tentang cara-cara pengendalian
dan penyelesaian pekerjaan rumah tangga sehari-hari yang disebutkan pada
fungsi, hak, dan kewajiban setiap individu sebagai anggota keluarga.
Dra. R, Hadi Sadikin
memberikan definisi tata laksana keluarga
adalah suatu proses mental yang kreatif yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan sambil mengawasi dan penilaian dalam rumah tangga dengan
memperhitungkan sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga untuk mencapai tujuan
yang dikehendaki.
B. PEMANFAATAN
SUMBER-SUMBER DALAM TATA LAKSANA KELUARGA
Jadi dalam tata
laksana rumah tangga, pemanfaatan sumber-sumber keluarga harus diusahakan
semaksimal mungkin. Sumber-sumber tersebut meliputi:
1. Sumber-sumber manusiawi (human), yang
terdiri dari:
- Tenaga
- Kecakapan
- Pengetahuan
- Kemampuan
2. Sumber-sumber material (non human), terdiri
dari:
- Waktu
- Uang
- Barang/ benda
- Fasilitas umum
Dengan memanfaatkan
sumber-sumber yang ada, yang tidak sama bagi setiap orang diharapkan bisa
mencapai tujuan yang dikehendaki.
Oleh karena tata
laksana rumah tangga menyangkut penggunaan sumber-sumber yang dimiliki oleh
keluarga, maka tata laksana keluarga digolongkan sebagai berikut:
a.
Tata
Laksana Waktu
Ini
meliputi penggunaan waktu seefisien mungkin. Waktu tersebut dapat dipergunakan
oleh individu untuk bekerja, beristirahat dan melakukan hobby atau melaksanakan
tugas-tugas sosial.
b.
Tata
Laksana Tenaga
Ini
menyangkut usaha memanfatkan tenaga seefisien mungkin.
c.
Tata
Laksana Keuangan
d.
Tata
Laksana Barang
-
Penyediaan
barang yang diperlukan dalam rumah tangga (perabot rumah tangga dan alat-alat
rumah tangga lainnya)
-
Pemanfaatan
barang tersebut
-
Menata
barang tersebut dalam suatu tempat atau ruangan
-
Pemeliharaan
barang-barang tersebut sesuai dengan asla bahannya secara teratur
e.
Tata
laksana Minat
Usaha membangkitkan
minat dan kemudian menyalurkannya dengan tepat. Minat ini sebagai pendorong
sumber-sumber manusiawi yang tersedia dapat difungsikan, misalnya bagaimana
tenaga, kecakapan, pengetahuan, dan kemampuan setiap anggota keluarga dapat
dimanfaatkan sebai mungkin.
f.
Tata
Laksana Pelayanan/ Fasilitas Umum
Usaha memanfaatkan
fasilitas umum yang tersedia. Misalnya pasar, sekolah, rumah sakit, dokter,
tempat bekerja dan sebagainya)
C. GAMBARAN PENGGUNAAN SELURUH SUMBER-SUMBER
KELUARGA
Memasuki kehidupan rumah tangga
hingga akhir tidak semua pasutri berhasil menghadapi tingkatan dalam lingkungan
hidup keluarga, tetapi mereka yang beruntungdapat melaluinya cukup banyak
jumlahnya. Adapun lingkungan hidup keluarga dapat dikelompokkan delapan
tingkat/masa/situasi, yaitu:
1.
Masa
mulai berumah tangga
Pada masa ini anggota
keluarga baru terdiri dari suami istri, yang seyokyanya sudah mulai hidup
berpisah dari keluarga orang tuanya atau keluarga lainnya. Ini penting sekali
dalam memasuki babak baru dari kehidupan dan individu yang tadinya hidup bebas,
sekarang sudah terikat satu sama lain. Mulai merencanakan cita-cita yang ingin
dicapai bersama, bagaimana cara atau usaha untuk mencapainya. Dalam masa ini
suami istri mulai menyiapkan barang-barang apa yang perlu dibeli apa yang etlah
ada dan sebagainya. Menabung sebagai persiapan untuk menyongsong kelahiran bayi
adalah amat penting.
2.
Masa
anak-anak lahir dan memasuki taman kanak-kanak
Pada masa ini,
kesibukan terutama ibu mulai meningkat, demiian juga keuangan banyak diperlukan.
Persiapan kelahiran bayi dari mulai dikandungan sangatlah banyak muali dari
makanan bergiszi, baju hamil, dan pesiapan pakaian bayi dan alat-alat perawatan
bayi. Selain itu juga perlu membantu mengerjakan pekerjaan rutin dalam rumah,
karena waktu dan tenaga ibu belum cukup kuat dan habis tersisa untuk
kepentingan bayi. Apabila bayi meningkat besar diperlukan makanan tambahan
untuk bayi, kelahiran bayi pertama disusul seterusnya. Kerepotanpun akan terus
meningkat, disini perlu sekali keterampilan dari seorang ibu dalam menata
laksankan rumah tangganya, missal perhatian pada suami, anak, rumah, makanan,
pakaian, perawatan diri pribadi dan sebagainya.
3.
Masa
anak-anak memasuki sekoal dasar
Perhatian orang
tua bertambah denga pendidikan anak-anak
meliputi pendidikan dirumah, persiapan mengikuti pendididikan formal misalmya:
mengikuti perkembangan intelektual anak, memeriksa pekerjaan rumahnya,
menyediakan keperlaun sekolah, makanan yang bergizi, pakaian yang bersih dan
terawat, transportasi dan sebagainya. Dalam masa kedua dan ketiga ini orang tua
banyak direpotkan dengan pekerjaan tambahan untuk selalu meraoikan rumah yang
berantakan.
4.
Masa
anak-anak memasuki sekolah menengah
Kerepotan bagi ibu
mulai berkurang, karena anak-anak telah pandai mengurus dirinya sendiri dan
telah pandai membantu. Keuangan akan bertambah banyak diperlukan, karena dengan
meningkatnya usia anak-anak, meningkat kegiatannya dan meningkat pula
kebutuhannya.
5.
Masa
anak-anak memasuki perguruan tinggi
Kesibukan
ibu merawat anak-anak semakin berkurang, akan tetapi kebutuhan keuangan semakin
meningkat .dalam hal ini apabila orang tua telah menyadari hal tersebut jauh
sebelumnya maka orang tua hatus sudah mempunyai jaminan keuangan untuk biaya
pendidikan anak-anaknya. Dalam memasuki perguruan tinggi yang sudah pasti amat mahal , terlebih-lebih
kalau keluar kota tempat orang tua tinggal. Rasanya keadaan ekonomi keluarga
sudah mantap.
6.
Masa
anak-anak meninggalkan rumah
Anak-anak
satu persatu mulai meninggalkan rumah orang tuanya, disebabkan karena:
-
Anak-anak
telah berkeluarga dan telah membentuk satu keluarga baru.
-
Anak-anak
yang telah bekerja di suatu tempat yang jauh dari orang tuanya.
Perlu
dijelaskan disini bahe=wa yang dimaksud dengan meninggalkan rumah orang tua
diatas ialah keluar dari rumah orang tua dan telah dapat berdiri sendiri. Tugas
dan tanggung jawab orang tua mengenai mengurus dana dan membiayai telah
selesai. Anak-anak telah dapat membantu keuangan orang tuanya. Waktu dan tenaga
ibu makin banyak tersisa, ibu telah dapat menyalurkan kesukaannya (hobi). Dan dalam masa ini banyak ibu-ibu
yang kembali kebangku sekolah atau mencari pekerjaan dengan alas an mengisi
waktu luang. Ayah mungkin masih bekerja atau sudah pension.
7.
Masa
beristirahata atau mas usia pertengahan
Ayah yang telah
pension dan ibu juga mugkin masih bekerja atau juga telah pension. Kerepotan
yang membutuhkan banyak tenaga sudah amat berkurang, demikian juga kebutuhan
keuangan. Suami istri ini telah tinggal berdua lagi seperti pada permulaan
membina keluarga tetapi dengan situasi yang berbeda. Di harapkan dalam mas ini
suami istri yang telah menjalani perjuangan panjang hidup ini, kini dapat
beristirahat dengan bahagia, dapat merasakan hasil perjuangan dengan rasa
syukur.
8.
Masa
jompo
Masa di mana ketahanan
fisik dan mentalnya nulai menurun. Dalam masa ini justru merekalah yang
memerlukan perawatan dari anak-anaknya. Kebutuhan keuangan mungkin meningkat
lagi dengan besarnya biaya pengobatan.
Kedelapan fase dalam
lingkungan keluarga di atas, tidak berdiri sendiri secara utuh, akan tetapi
berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu mungkin salah satu keluarga memasuki
lebih dari satu fase apabila keluarga tersebut mempunyai banyak anak dengan
jarak yang cukup berjauhan. Juga masalah yang di paparka diatas berlaku untuk
keluarga dan ibu pada waktu memasuki waktu berumah tangga, tidak terlibat dalam
tenaga kerjaan, seperti kebanyakan keluarga-keluarga di Indonesia. Bagi
keluarga dimana ibu bekerja di luar rumah maka kesibukan akan berlipat ganda.
Oleh karena itu tata laksana waktu dan tenaga amat penting dilaksanakan dengan
baik.
D. LINGKUNGAN
TEMPAT TINGGAL
Lingkungan
tempat tinggal dimana keluarga tersebut tinggal memberi pengaruh terhadap tata
laksana rumah tangga, misalnya:
-
Sosial
budaya
-
Kota
atau desa
-
Jarak
antara rumah dan pasar
-
Jarak
antara rumah dan sekolah
-
Jarak
antara rumah dan dokter /rumah sakit /puskesmas
-
Fasilitas
transport
-
Jarak
antara rumah dengan tempat-tempat umum lainnya, dsb.
Faktor-faktor
di atas mempengaruhi pemakaian atau penggunaan sumber-sumberyang dimiliki oleh
suatu keluarga dalam usahanya dalam menyeimbangkan apa yang dimiliki dan kebutuhan
tiap anggota keluarga.
KESIMPULAN
·
Tata
laksana rumah tangga adalah proses yang memberikan petunjuk tentang cara-cara
pengendalian dan penyelesaian pekerjaan rumah tangga sehari-hari yang
disebutkan pada fungsi, hak, dan kewajiban setiap individu sebagai anggota
keluarga.
·
Jadi
dalam tata laksana rumah tangga, pemanfaatan sumber-sumber keluarga harus
diusahakan semaksimal mungkin. Sumber-sumber tersebut meliputi:
1. Sumber-sumber manusiawi (human), yang
terdiri dari:
- Tenaga
- Kecakapan
- Pengetahuan
- Kemampuan
2. Sumber-sumber material (non human), terdiri
dari:
- Waktu
- Uang
- Barang/ benda
- Fasilitas umum
·
Adapun
lingkungan hidup keluarga dapat dikelompokkan delapan tingkat/masa/situasi,
yaitu:
1. Masa mulai berumah tangga
2. Masa anak-anak lahir dan memasuki taman
kanak-kanak
3. Masa anak-anak memasuki sekoal dasar
4. Masa anak-anak memasuki sekolah
menengah
5. Masa anak-anak memasuki perguruan
tinggi
6. Masa anak-anak meninggalkan rumah
7. Masa beristirahata atau mas usia
pertengahan
8. Masa jompo
DAFTAR
PUSTAKA
BUKU
AJAR ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA 2012, DRA.HJ. ANDI FARIDAWATI,M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar