Rabu, 04 September 2019

GENERASI SANDWICH


GENERASI  SANDWICH
Oleh : Riska Nilmalasari

Istilah generasi sandwich atau sandwich generation pertama kali dikemukakan oleh pekerja sosial bernama Dorothy Miller pada 1981 Amerika. Istilah ini menggambarkan orang- orang di usia  paruh baya (middle age) usia 30-50 tahun yang terjepit seperti  sandwich yang memenuhi kebutuhan keluarganya  meliputi  anak-anak, suami atau istri, dan kedua orang tuanya. Pemenuhan kebutuhan meliputi finansial dan kebutuhan sehari-hari hingga kesehatan secara bersamaan . generasi sandwich ini bisa berlaku bagi siapa saja laki-laki, perempuan, anak-anak, dan  apapun satutsnya dalam keluarga bahkan tak membatasi usia.

Menurut perencanaan keuangan Oneshildt M Andeko menuturkan salahsatu faktor pemicu timbulnya generasi sandwich  adalah orang tua yang kurang bisa menyisihkan sebagian uangnya sebagai simpanan dan menjadi beban  bagi anaknya. Selain itu, gaya hidup konsumtif dimasa muda dan tidak adanya perencanaan keuangan yang tepat untuk masa depan juga termasuk salahsatu faktor penyebabnya.

Generasi sandwich ini kalau istilah indonesianya sebagai tulang punggung . Masalah umum yang ditimbulkan bagi followers generasi sandwich  terkadang mengalami tekanan dan beban yang yang besar sehingga mudah stres, memicu terjadinya pertengkaran dan  kondisi rumah tangga menjadi tidak nyaman. Selain itu, masih banyak lagi masalah  yang ditimbulkan dalam generasi  sandwich antara lain.

1.        Banyak laki-laki pengangguran. Kodrat seorang laki-laki adalah seharusnya bekerja dan menafkahi tapi  karena isu generasi sandwich ini menghalalkan wanita bekerja. Akhirnya banyak laki-laki yang menjadi pengangguran dan jabatan-jabatan tinggi kebanyakan diberikan kepada wanita. Sehingga terkadang  laki-laki menjadi minder dan pemalas. Alasan wanita lebih dipilih ketika bekerja karena wanita identik dengan etos kerja yang lebih baik dan pastinya lebih menarik (lebih komersil)
2.       Perceraian. Ini masalah yang berkaitan dengan masalah yang pertama akibat pengangguran . kebutuhan semakin meningkat karena sikap konsumtif. Wanita akan bekerja dan justru lebih menghasilkan dibanding laki-laki sehingga akibatnya wanita lebih cenderung keras kepala dan sulit  diatur. Akhirnya wanita yang merasa mandiri dalam finansial lebih memilih perceraian ketika sudah merasa diatur oleh suaminya.  Sedangkan dalam islam perceraian adalah hal yang tidak dianjurkan.
3.       Kenakalan remaja. Masalah ini juga timbul akibat isu generasi sandwich. Orang tua yang hanya berfokus pada kehidupan kerja dan mengumpulkan materi tidak akan peduli perkembangan anak-anaknya . sehingga pergaulan para remaja tidak akan terkontrol.
4.       Lunturnya budaya kesopanan. Terkadang seorang anak yang menafkahi orang tuanya akan angkuh dan semena-mena  karena merasa memiliki hak penuh terhadap yang dinafkahinya. Walaupun berusia sangat muda tapi rasa kesopanan mulai akan luntur secara perlahan.

Generasi sandwich adalah paham kapitalisme yang memiliki anak yaitu itu sekularisme. Pemikiran tentang mengejar materi demi keuntungan sebanyak-banyaknya dan mengesampingkan agama yang telah mengatur kehidupan. Kemudian  masuk dalam lingkup keluarga maka inilah awal mula lahirnya generasi sandwich. Dalam agama islam peran setiap anggota keluarag amatlah penting semua memiliki perannya masing-masing dalam perspektif  tugas dan tanggung jawab bukan tentang banyaknya materi yang dihasilkan. Adanya isu generasi sandwich membuat manusia melupakan hakekat penciptaanya sebagai makhluk yang diciptakan jadinya malah mengejar dunia .

Dalam islam mengenal dua kunci kebahagiaan sesungguhnya yang dimana ketika kita mampu menerapkannya  maka materi tidak akan bisa menjadi tolak ukur kebahagian yaitu bersyukur dan bersabar.  Tujuan dalam keluarga ketika juga paham hakekat kehidupan seharusnya yaitu menggapai ridho Allah swt juga mampu menghapus isu generasi sandwich. Sistem kapitalisme saat ini sangat merusak sendi-sendi keluarga harus segara diberantas. Selain dalam keluarga harus sabar dan bersyukur solusi terbaik yang bisa  menghilangkan para followers generasi sandwich ini adalah penerapan konsep islam secara sempurna dan menyeluruh dalam sebuah keluarga yaitu sistem islam.  Karena islam mengajarkan tentang hak dan tanggung jawab setiap anggota keluarga baik suami, istri, anak-anak, dan kedua orang tua. Tapi penerapan islam belum bisa diterapkan secara sempurna karena negara saat ini tidak melindungi hak-hak itu. Peran pemerintah yang berkuasa amatlah penting untuk melidungi setiap keluarga dalam negara agar terhindar dari akibat-akibat yang terjadi dari  isu generasi sandwich. Karena negara saat ini masih berpaham kapitalisme maka perlu didirikan adanya negara islam yang mengatur segala sendi kehidupan khususnya kepada keluarga. Contoh penerapan islam dari  negara terhadap keluarga yaitu dibukanya lapangan kerja menjamin para pengangguran khususnya laki-laki memiliki pekerjaan dan wanita yang tidak memiliki mahrom dibiayai oleh negara. Hasilnya laki-laki menjadi lebih produktifitas dan wanita bisa bekerja sesuai kodratnya sebagai pendidik dari anak-anaknya dan mengurusi rumah tangganya. Tapi disini wanita mubah bekerja tapi dalam batasan tertentu setelah memenuhi kewajiban yang  seharusnya. Dan aturan-aturan itu dapat terwujud apabila negara islam atau khilafah bisa tegak dengan aturan yang sesuai tuntunan dan hukum-hukum Allah swt. Wallahua’Alam bishowa b....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar