BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Meningkatkan
kinerja daaan mutu perencanaan program kesehatan, diperlukan suatu proses
perencanaan yang akan menghasilkan suatu rencana yang akan menghasilkan suatu
rencana yang menyeluruh (komprehensif dan holistik). Perencanaan kesehatan
adalah kegiatan yang perlu dilakukandimasa yang akan dating dan jelas
tujuannya. Langkah-langkah perencanaan sebetulnya bersifat generik yaitu sama
dengan alur pikir siklus pemecahan masalah, langkah-langkah pokok yang perlu
dilakukan adalah: analisis situasi, identifikasi masalah dan menetapkan
prioritas, menetapkan tujuan, melakukan analisis untuk memilih alternative
kegiatan terbaik.
Ilmu
perencanaan kesehatan sebenarnyatelah lama lama berkembang sebagai disiplin
ilmu perencanaan kesehatan. Berbagai pengertian pula sangat beragam dari para
pakar yang telah menggeluti ilmu tersebut. Pada dasarnya sebuah perencanaan
lahir bukanlah secara kebetulan namun ada sebab tertentu berupa inisiatif atau
prakarsa dari internal dan eksternal organisasi.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian dari perencanaan kesehatan?
2. Apa
saja fungsi dan manfaat perencanaan kesehatan?
3. Bagaimana
ciri dan aspek perencanaan kesehatan?
4. Apa
saja jenis-jenis dari perencanaan kesehatan?
5. Bagaimana
proses dalam perencanaan kesehatan?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
arti perencanaan kesehatan.
2. Memahami
fungsi dan manfaat perencanaan kesehatan.
3. Mengetahui
ciri dan aspek perencanaan kesehatan.
4. Mengetahui
jenis-jenis perencanaan kesehaatan.
5. Memahami
proses perencanaan kesehatan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Perencanaan
Kesehatan
Pengertian
perencanaan menurut beberapa tokoh, yaitu:
1.
Perencanaan adalah kemampuan untuk memilih
satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang
paling tepat untuk mencapai tujuan (Billy E. Goetz).
2.
Perencanaan adalah pekerjaan yang menyangkut
penyusunan konsep serta kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan demi masa depan yang lebih baik (Le Breton).
Pengertian perencanaan
secara umum adalah suatu persiapan untuk bertindak dalam kehidupan manusia
dalam jangka tertentu.Dari batasan-batasan yang telah ada dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses
penganalisaan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik. Dari batasan ini dapat
ditarik kesimpulan-kesimpulan antara lain:
a.
Perencanaan harus didasarkan kepada analisis
dan pemahaman sistem dengan baik.
b.
Perencanaan pada hakekatnya menyusun konsep
dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan misi
organisasi.
c.
Perencanaan secara implisit mengemban misi
organisasi untuk mencapai hari depan yang lebih baik.
Secara sederhana dan
awam dapat dikatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses yang menghasilkan
suatu uraian yang terinci dan lengkap tentang suatu program atau kegiatan yang
akan dilaksanakan. Oleh sebab itu, hasil proses perencanaan adalah
"rencana" (plan).
Perencanaan kesehatan
adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang
di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan
tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hubungannya dengan kehidupan keluarga
perencanaan sehat meliputi perencanaan untuk mencapai kesejahtraan keluarga,
meliputi:
a.
Apa yang hendak dicapai atau kesejahtraan
keluarga yang dicita-citakan untuk dicapai.
b.
Kapan usaha tersebut dimulai dan kapan
diharapkan dapat tercapai.
c.
Dimana dilaksanakan
d.
Mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
e.
Siapa-siapa saja yang perlu melakukannya.
B.
Fungsi dan Manfaat
Perencanaan Kesehatan
1. Fungsi perencanaan
adalah fungsi terpenting dalam manajemen. Fungsi ini akan menentukan fungsi –
fungsi manajemen selanjutnya. Perencanaan merupakan landasan dasar dari fungsi
manajemen. Tanpa perencanaan tidak mungkin fungsi manajemen lainnya dapat
dilaksanakan dengan baik. Perencanaan manajerial terdiri dari perumusan
strategi dan penerapan strategi. Dalam perumusan strategi, manajer kesehatan
harus memiliki kemampuan ketrampilan konseptual, dan pada penerapan strategi,
manajer kesehatan harus memiliki ketrampilan teknis.Fungsi perencanaan dapat
dilihat dari 4 aspek utama:
a. Kontribusi pada tujuan,
tujuan semua perencanaan adalah memfasilitasi perusahaan dalam mencapai semua
tujuannya. Merupakan prinsip utama dalam mencapai tujuan bersama perusahaan.
b. Keutamaan perencanaan,
perencanaan adalah perintah yang berfungsi untuk melakukan eksekusi berjalannya
fungsi manajemen.Perencanaan merupakan fungsi dari manajer, meskipun karakter
dan pelaksanaannya dari perencanaan bermacam – macam tergantung dengan otoritas
dan kebijakan alami serta dibatasi oleh kekuatan. Hal tersebut secara virtual
tidak mungkin untuk membatasi dari lingkupan pilihan perencanaan.
c. Penembusan rencana,
pengenalan terhadap penembusan perencaaan melangkah jauh dalam mengklarifikasi
pada bagian dari sejumlah siswa yang mempelajari ilmu manajemen menuju
pembedaan antara pembuatan kebijakan (penyiapan penuntun untuk berfikir dalam
membuat keputusan) dan pekerja administrasi, atau antara manajer dan pekerja
administrasi atau pengawas. dikarenakan delegasi autoritas atau posisinya dalam
organisasi, mungkin membutuhkan lebih banyak perencanaan atau perencanaan yang
lebih penting dibandingkan yang lain, atau perencanaannya mungkin lebih
mendasar dan lebih aplikatif pada porsi yang luas terhadap perusahaan / swasta
dibanding terhadap yang lain. Bagaimanapun juga, semua rencana manajer - dari
presiden hingga pengawas -. dibatasi oleh prosedur – prosedur garis pandu yang
jelas dan tegas.
d. Efisiensi perencanaan,
efisiensi terhadap rencana diukur menurut kontribusi sejumlah rencana terhadap
beberapa tujuan dan obyektivitas sebagai hasil dari pengeluaran biaya dan
kosekuensi lain yang diperlukan untuk merumuskan dan menjalankannya. Konsep
efisiensi ini mempunyai implikasi terhadap rasio normal daripada pemasukan dan
pengeluaran.Banyak manajer memiliki berbagai recana yang mungkin tidak efisien
jika biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pada hasil yang dicapai. Rencana
mungkin juga tidak efisien dalam mencapai obyek bila membahayakan
kepentingan/kepuasan kelompok.
2.
Manfaat Perencanaan
Manfaat perencanaan
bagi organisasi kesehatan adalah manajer dan staf organisasi kesehatan tersebut
dapat mengetahui :
a. Tujuan yang ingin di
capai organisasi dan cara mencapainya.
b. Jenis dan struktur
organisasi yang dibutuhkan.
c. Sejauh mana
efektivitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan.
d. Bentuk dan standar
pengawasan yang akan dilakukan.
e. Aktivitas organisasi
dalam mencapai tujuan dapat dilaksanakan secara teratur.
f. Menghilangkan
aktivitas yang tidak produktif.
g. Mengukur hasil
kegiatan.
h. Sebagai dasar
pelaksanaan fungsi manajemen lainnya.
C. Ciri
dan Aspek perencanaan Kesehatan
1.
Ciri-Ciri Perencanaan:
a) Bagian dari sistem
administrasi.
b) Dilaksanakan secara
terus menerus dan berkesinambungan.
c) Berorentasi pada masa
depan.
d) Mampu menyelesaikan
masalh.
e) Bersifat mampu kelola.
2.
Aspek perencanaan:
a) Hasil perencanaan
disebut plan, berbeda antara satu perencanaan kegiatan dengan perncana kegiatan
yang lain. Contoh: rencana kesehatan atau rencana pendidikan.
b) Perangkat pelaksanaan
(Mechanic of planning) adalah suatu organisasi ditugaskan bertanggung jawab
menyelenggarakan pekerjaan pelaksanaan.
c) Proses perencanaan
(process of planning) adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan
pada pekerjaan perencanaan.
D.
Jenis-jenis Perencanaan
Kesehatan
Perencanaan atau
rencana itu sendiri banyak macamnya, antara lain :
1.
Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana :
a. Rencana jangka panjang
(long term planning), yang berlaku antara 10-25 tahun.
b. Rencana jangka
menengah (medium range planning), yang berlaku antara 5-7 tahun.
c. Rencana jangka pendek
(short range planning), umumnya hanya berlaku untuk 1 tahun.
2.
Dilihat dari tingkatannya :
a. Rencana induk (masterplan),
lebih menitikberatkan uraian kebijakan organisasi.
b. Rencana ini mempunyai
tujuan jangka panjang dan mempunyai ruang lingkup yang luas.
c. Rencana operasional (operational
planning), lebih menitikberatkan pada pedoman atau petunjuk dalam
melaksanakan suatu program.
d. Rencana harian (day
to day planning) ialah rencana harian yang bersifat rutin.
3.
Ditinjau dari ruang lingkupnya :
a. Rencana strategis (strategic
planning), berisikan uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang dan
waktu pelaksanaan yang lama. Model rencana ini sulit untuk diubah.
b. Rencana taktis (tactical
planning) ialah rencana yang berisi uraian yang bersifat jangka
pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya, asalkan tujuan tidak berubah.
c. Rencana menyeluruh (comprehensive
planning) ialah rencana yang mengandung uraian secara menyeluruh dan
lengkap.
d. Rencana terintegrasi (integrated
planning) ialah rencana yang mengandung uraian yang menyeluruh bersifat
terpadu, misalnya dengan program lain diluar kesehatan.
Meskipun ada berbagai jenis perencanaan berdasarkan aspek-aspek
tersebut diatas namun prakteknya sulit untuk dipisah-pisahkan seperti pembagian
tersebut. Misalnya berdasarkan tingkatannya suatu rencana termasuk rencana
induk tetapi juga merupakan rencana strategis berdasarkan ruang lingkupnya dan
rencana jangka panjang berdasarkan jangka waktunya.
E.
Proses perencanaan
Kesehatan
Perencanaan dalam
suatu organisasi adalah suatu proses, dimulai dari identifikasi masalah,
penentuan prioritas masalah, perencanaan pemecahan masalah, implementasi
(pelaksanaan pemecahan masalah) dan evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut akan
muncul masalah-masalah baru kemudian dari masalah-masalah tersebut dipilih
prioritas masalah dan selanjutnya kembali ke siklus semula.Di bidang kesehatan
khususnya, proses perencanaan ini pada umumnya menggunakan pendekatan pemecahan
masalah (problem solving). Secara terinci, langkah-langkah perencanaan
kesehatan adalah sebagai berikut:
1.
Identifikasi Masalah
Perencanaan pada hakekatnya adalah suatu bentuk rancangan
pemecahan masalah. Oleh sebab itu, langkah awal dalam perencanaan kesehatan
adalah mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan masyarakat di lingkungan unit
organisasi yang bersangkutan. Sumber masalah kesehatan masyarakat dapat
diperoleh dari berbagai cara antara lain:
a.
Laporan-laporan kegiatan dari program-program
kesehatan yang ada.
b.
Survailance epidemiologi atau pemantauan
penyebaran penyakit.
c.
Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk
memperoleh masukan perencanaan kesehatan.
d.
Hasil kunjungan lapangan supervisi, dan
sebagainya.
2.
Menetapkan Prioritas Masalah
Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan segudang masalah
kesehatan yang menunggu untuk ditangani. Oleh karena keterbatasan sumber daya
baik biaya, tenaga dan teknologi maka tidak semua masalah tersebut dapat
dipecahkan sekaligus (direncanakan pemecahannya). Untuk itu harus dipilih
masalah mana yang "feasible" untuk dipecahkan. Proses memilih
masalah ini disebut memilih atau menetapkan prioritas masalah. Pemilihan
prioritas dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni:
a.
Teknik Skoring
Yakni memberikan nilai
(scor) terhadap masalah tersebut dengan menggunakan ukuran (parameter)
antara lain:
1)
Prevalensi penyakit (prevalence) atau
besarnya masalah.
2)
Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh
masalah tersebut (severity).
3)
Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate
increase).
4)
Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah
tersebut (degree of unmeet need).
5)
Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah
tersebut diatasi (social benefit).
6)
Teknologi yang tersedia dalam mengatasi
masalah (technical feasiblity).
7)
Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan
untuk mengatasi masalah (resources availability), termasuk tenaga
kesehatan.
b.
Teknik Non Skoring
Dengan menggunakan
teknik ini masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga
disebut "nominal group tecnique (NGT)".
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan
harus melihat kedepan, pada masa yang akan dating tentang tindakan apa yang
dapat dilakukan jika ada rintangan dengan tiba-tiba munculkan kesulitan yang
menghambat. Perencanaan sehat dalam keluarga, dimaksudkan bahwa pada setiap
kehidupan keluarga telah dibuat perencanaan yang matang, baik dalam proses
untuk mencapai tujuan akhir atau tujuan sementara. Tujuan akhir dari suatu
keluarga adalah kesejahtraan bagi setiap anggota keluarga. Dan tujuan sementara
adalah tujuan yang dicapai berdasarkan rencana jangka pendek.
B. Saran
Setiap
keluarga hendaknya membuat rencana secara seksama dan selalu berdasar pada
sumber-sumber dan potensi yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Rencana tadi
sebaiknya dijabarkan dalam bentuk tulisan agar selalu dapat dipakai sebagai
pedoman untuk bertindak bagi seluruh anggota keluarga.
Faridawati,Andi.2012.Ilmu Kesejahtraan
Keluarga.Makassar:Universitas Negeri Makassar.
Eru,Feris.Makalah Perencanaan
Kesehatan.06/2014. https://Feris-eru.blogspot.com/2014/06/makalah-perencanaan-kesehatan.html.
Syaputra,Rian.2015.Perencanaan dan
Evaluasi Kesehatan.Pekanbaru:STIKES Payung Negeri Pekanbaru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar